Buntut Kritikan “The King of Lip Service” BEM UI
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mendapatkan banyak reaksi usai mengunggah konten yang berisi kritikan “Jokowi : The King Of Lip Service”. Konten ini diunggah pada Sabtu (26/06) guna mengkritik perkataan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap hanyalah bualan belaka dan tak selaras dengan fakta yang terjadi. Berikut kronologi unggahan kritik tersebut hingga memunculkan berbagai reaksi.
BEM UI Unggah Kritikan
Pada Sabtu (26/06) BEM UI mengunggah konten di sosial media dengan judul “Jokowi : The King Of Lip Service” dan postingan tersebut menuai beragam reaksi dari masyarakat. Leon selaku Ketua BEM UI mengatakan bahwa postingan itu bertujuan untuk mengingatkan presiden terkait janji-janji yang pernah diucapkan.
Reaksi Rektorat UI
Setelah diunggahnya poster kritik tersebut, ternyata banyak menuai reaksi dari berbagai macam pihak salah satunya dari rektorat UI. Pihak rektorat UI sebenarnya tidak mempermasalahkan kritik tersebut kepada Jokowi. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah penggunaan foto Jokowi sebagai meme di postingan mereka. Rektorat juga sempat mengancam bahwa mereka akan membahas permasalahan ini sesuai dengan aturan universitas.
Penolakan Penghapusan Postingan
Minggu (27/06) pengurus BEM UI dipanggil oleh pihak rektorat dan mereka diminta untuk take down postingan kritik tersebut yang dipublikasi pada Sabtu (26/06). Namun, dari pihak BEM menolak untuk menghapus postingan mereka karena unggahan tersebut menjadi media penyampaian kritik pemerintah.
Dukungan dari Aliansi BEM se-Indonesia
Aliansi BEM se-Indonesia dan sejumlah organisasi sipil menyatakan dukungannya kepada BEM UI terkait kritik terhadap Jokowi. Mereka sangat menyayangkan tindakan pemanggilan dari rektorat UI karena hal tersebut dirasa menghalangi kebebasan dalam berpendapat.
Serangan Digital
Empat anggota BEM UI terkena serangan digital usai viralnya konten kritik tersebut. Peretasan itu dilakukan pada Minggu-Senin (27-28/06) lalu. Bentuk peretasannya adalah mencoba mengambil alih akun WhatsApp milik korban.
Tanggapan Jokowi
Selasa (29/06) Jokowi memberikan tanggapannya terhadap postingan “The King Of Lip Service”. Jokowi berpendapat hal tersebut merupakan hal yang wajar dan salah satu bentuk dari ekspresi mahasiswa dalam berdemokrasi. Namun, dalam mengungkapkan kritik juga perlu adanya budaya sopan santun. Ia juga menyampaikan bahwa universitas tidak perlu menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi.
Beredar Seruan Aksi 5 Juli 2021
Pada Kamis (01/07) telah beredar berita Undangan Seruan Aksi Besar-besaran pada Senin (05/07) mendatang, dengan tajuk “Mahasiswa Bergerak Lakukan Perlawanan, Suarakan Kebenaran”.
Tanggapan BEM UI
Seruan Aksi yang beredar dibantah oleh pihak BEM UI karena berita tersebut tidaklah benar. Hal ini disampaikan dalam rilis pers klarifikasi yang telah diunggah di laman instagram dan website BEM UI pada Sabtu (03/07).
Unggahan kritikan BEM UI tentunya menimbulkan pro krontra di kalangan masyarakat. Namun, banyak pihak yang mengapresiasi keberanian BEM UI dalam menyampaikan suaranya terhadap kinerja pemerintah. Pemerintah pun tidak bersikap anti kritik terhadap kritik yang diberikan kepada mereka, asalkan kritik tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
(Candra Ayuningtyas)
Sumber artikel :
m.tribunnews.com
tirto.id
metro.tempo.co
m.tribunnes.com
kompas.com
cnbcindonesia.com
m.harianterbit.com
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam