KM Hari Pertama : LPJ BPM Tuai Pembahasan Alot

Berlangsungnya Kongres Mahasiswa 2021 secara daring
Dok. Mahesti

Polines, Dimensi (11/07) – Kongres Mahasiswa (KM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) tahun 2021 dilaksanakan secara daring melalui Platform Zoom Meeting pada Sabtu-Minggu (10-11/07). KM hari pertama diakhiri dengan kesepakatan scorsing Sidang Pleno V, yang sebelumnya telah diterima sidang Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) yang sempat menuai pembahasan alot. Hal ini dikarenakan transaparansi BPM dinilai kurang memuaskan oleh beberapa pihak.

Setelah pihak BPM memaparkan LPJ, muncul pertanyaan dari Candrasa Wira, salah seorang peserta peninjau, terkait penggunaan dana saving BPM untuk keperluan administrasi Gedung PKM. “Mohon diperjalas dana saving-nya di LPJ agar kami bisa memperkirakan,” ungkapnya. Lili Saputri, anggota Badan Anggaran (Banggar) BPM Polines 2020/2021 menjelaskan bahwa Ormawa dapat mengajukan dana sisa sesuai hasil forum Musyawarah Pendanaan Ormawa (MPO). “Ormawa bisa mengajukan dengan menggunakan dana sisa namun tetap harus sesuai dengan forum MPO,” jelasnya. Lebih lanjut, Herman Firman selaku anggota Banggar BPM Polines 2020/2021 juga menjelaskan terkait kejelasan dari sisa dana saving tersebut. “Sisa dana saving akan masuk ke periode berikutnya,” jelasnya.

Di samping itu, forum juga mempertanyakan terkait kejelasan draft LPJ BPM. Fa’izal Zuhdi, selaku ketua BPM menjelaskan bahwa catatan tersebut sudah ada tetapi memang belum selesai. Hal ini dikarenakan ada beberapa proker BPM yang belum selesai dan belum diterimanya format draft dari institusi. Ia juga menyarankan agar mahasiswa dapat melihat transparansi dana melalui akun instagram BPM, “Setiap rincian dana yang dikeluarkan untuk proker sudah kami publikasikan dengan jelas dan rinci di akun instagram kami,” ujar Fa’izal.

Setelah menyoroti transparansi anggaran BPM, kejelasan fungsi pengawasan BPM juga disinggung dalam pembahasan forum. Salah satu peserta peninjau, Irhas Reza, berharap agar fungsi pengawasan BPM dapat lebih ditingkatkan lagi. “Rekomendasi dari saya agar BPM dapat memperbaiki fungsi pengawasan dan lebih merangkul ormawa,” tuturnya. Tak hanya dari sisi anggaran dan pengawasan, perihal pertanggungjawaban Program Legislasi Kampus (Prolekum), juga turut disinggung. Lebih lanjut Audy Zacki, salah satu peserta peninjau, meminta agar BPM ke depannya lebih memfokuskan pada prolekum yang dianggap prioritas. “Untuk BPM di tahun selanjutnya agar lebih memfokuskan pada Prolekum yang dianggap prioritas,” jelasnya.

Pada akhirnya, sidang LPJ BPM disepakati forum untuk diterima dan diakhiri pembahasannya. Meski masih menuai kontroversi dari peserta peninjau. KM dilanjutkan dengan pembukaan Sidang Pleno V pembahasan Rencana Srategis (Renstra) jangka menengah pada pukul 00.50 WIB. Namun, pada pukul 01.32 WIB forum sepakat untuk scorsing sidang sampai pada pukul 08.00 WIB di KM hari kedua.

(Mahesti, Tania)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai