Speak Up: Tanggapan Peserta Terkait Konsep Baru LDK

(dok. Dhirgam)
Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) sebagai kegiatan tahunan mahasiswa baru (maba) Politeknik Negeri Semarang (Polines) kembali dilaksanakan pada Selasa hingga Kamis (26-28/8). Kegiatan ini dengan diikuti 2.800 peserta dengan tujuan menumbuhkan kedisiplinan. Dengan konsep berbeda dari tahun sebelumnya, kegiatan ini diadakan secara serentak di Polines. Lantas, bagaimana tanggapan maba usai menjalani kegiatan LDK tahun ini?
Yasyfa Annas Finesha Pambudi, Jehian Jauza, dan Diviana Khasania Az-Zahra – Jurusan Administrasi Bisnis

Ines, Jeje, dan Divi merasa LDK melelahkan dan penuh dinamika dengan berbagai tantangan dan hukuman, namun efektif dalam menumbuhkan kedisiplinan. Ketiganya sepakat bahwa pelaksanaan di kampus lebih nyaman karena maba bisa pulang untuk beristirahat. Namun, mereka berharap tahun depan panitia lebih efisien, memperhatikan kondisi cuaca, dan menambah variasi kegiatan.
Firza Rizqi Pratama – Jurusan Akuntansi

Firza yang terbiasa mengikuti LDK sejak tingkat SD, merasa pelaksanaan LDK di kampus dengan keterlibatan TNI yang singkat, justru membuat banyak peserta cenderung menyepelekan kegiatan. Meskipun begitu, ia terkesan dengan materi oleh Gubernur Jawa Tengah dan kegiatan pembuatan dreamboard. Ia berharap LDK dapat terlaksana di barak kembali, dan diberikan waktu sholat sebelum pulang.
Nashwa Azwa Zaakir – Jurusan Teknik Elektro

LDK menjadi pengalaman seru karena memberikan banyak teman baru. Baginya, kegiatan paling berkesan adalah sesi bernyanyi dan meneriakkan yel-yel di hari pertama. Selain itu, Ia lebih suka jika LDK dilaksanakan di barak karena akan memberikan pengalaman baru. Selanjutnya, Ia berharap semoga panitia lebih baik dalam komunikasi serta koordinasi saat berkegiatan.
Ponco Akhmad Choirul – Jurusan Teknik Mesin

Baginya LDK bermanfaat dan dibutuhkan saat memasuki perkuliahan hingga dunia kerja, terutama dalam hal disiplin waktu. Namun, ia merasa pelaksanaan kegiatan LDK di kampus kurang maksimal dalam membentuk karakter disiplin. Ia juga menambahkan pelaksanaan LDK tahun ini yang kurang terperinci dalam pembagian waktu.
Lintang Nabila – Jurusan Teknik Sipil

Lintang mengungkapkan LDK kali ini terasa campur aduk antara senang, marah, sedih, dan letih. Meski begitu, pengalaman LDK seperti hukuman fisik justru memperkuat jiwa korsa atau rasa kebersamaannya. Menurutnya, LDK lebih efektif apabila dilaksanakan di barak karena tidak perlu perjalanan berangkat dan pulang selama tiga hari.
(Kamal)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam