Pro Kontra Mahasiswa Jelang Pelaksanaan LDK Angkatan 2021/2022

Surat Pengumuman Pelaksanaan LDK bagi Mahasiswa Angkatan 2021/2022

Polines, Dimensi (03/08) – Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) merupakan salah satu agenda rutin yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebagai rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru (maba). Setelah 2 tahun ditiadakan, akhirnya melalui Surat Pengumuman Nomor 4062/PL4.3/KM/2022, LDK resmi diadakan kembali bagi mahasiswa angkatan 2021/2022. Bertempat di Lapangan Tembak Meteseh, Tembalang, kegiatan ini nantinya dibagi menjadi 3 gelombang pelaksanaan yang dimulai pada Jumat (05/08) hingga Minggu (21/08) mendatang. Lalu, bagaimana tanggapan dan antusias mahasiswa angkatan 2021/2022 dalam mengikuti LDK? Yuk, simak pendapat mereka berikut ini!

Fito Yusuf Kurniawan – Jurusan Teknik Mesin

Saya kurang mendukung dengan kegiatan LDK ini, seharusnya LDK diselenggarakan bagi angkatan 2020/2021 terlebih dahulu. LDK yang dilaksanakan saat liburan juga kurang tepat karena liburan adalah waktu untuk beristirahat dari kegiatan kuliah dan organisasi. Di samping mendadak dan lambatnya informasi yang diberikan, adanya pembatasan ‘hanya admin yang dapat mengirim pesan’ pada grup WhatsApp juga mempersulit akses mahasiswa dalam bertanya seputar kegiatan LDK.

Mahmuda – Jurusan Administrasi Bisnis

Saya cukup antusias dengan kegiatan LDK ini, apalagi ketika mengetahui bahwa pembagian gelombangnya ternyata per kelas. Menurut saya, kegiatan LDK sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa. Harapannya, semoga dari kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan kedisiplinan dan menerima aturan dengan lapang dada.

Damar Satria Buana – Jurusan Teknik Elektro

Awalnya, saya tidak tahu kalau LDK di Polines merupakan salah satu rangkaian dalam penerimaan maba. Saya kaget dan sedikit kesal waktu mengetahui ada LDK bagi angkatan 2021/2022. Sejauh ini belum ada persiapan apapun karena mendapat gelombang ke-3. Kendalanya adalah saya tidak mengerti keterkaitan antara aturan potong rambut yang harus botak dengan kedisiplinan seseorang. Semoga output yang diharapkan oleh institusi terealisasi dan kedepannya ada evaluasi agar pelaksanaan LDK lebih baik lagi.

Suci Zerlina Elvita Naomi – Jurusan Teknik Sipil

Kurangnya sosialisasi dari panitia ke peserta membuat saya kurang antusias menyambut LDK. Tak hanya itu, banyak aturan dalam LDK yang tidak ada keterkaitannya dengan kegiatan ini, seperti harus menggunakan tas ransel berwarna gelap. Padahal, tujuan LDK adalah membentuk mental mahasiswa, bukan barang yang dibawa. LDK itu penting, tetapi alangkah lebih baik jika tidak dilaksanakan di hari libur karena memotong hak mahasiswa untuk beristirahat.

Satrya Adhi Nugraha – Jurusan Akuntansi

Saya sangat antusias mengikuti LDK tahun ini karena sewaktu sekolah sudah sering mengikuti kegiatan semacam ini. Persiapan yang saya lakukan antara lain menyiapkan fisik, mental, dan finansial. Belum ada kendala yang berarti, hanya saja ada satu persyaratan barang yang cukup sulit, yaitu sepatu harus berwarna hitam. Masih banyak perdebatan terkait hal ini karena tidak semua mahasiswa mempunyai sepatu hitam polos. Harapannya, semoga kegiatan LDK dapat diselenggarakan secara konsisten dari tahun ke tahun.

(Maura)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *