Organisasi : Sekadar Mengisi CV ataukah Murni Sebuah Kontribusi

Sumber: rencanamu.id

Mengikuti kegiatan organisasi bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar mahasiswa. Segudang pengalaman yang didapat saat berorganisasi menjadi bekal yang berharga di masa depan, tak terkecuali saat mengisi sebuah Curriculum Vitae (CV). Pengalaman organisasi dalam CV memang bertambah, akan tetapi kontribusi di setiap kegiatannya perlu dipertanyakan, bukan. Dalam hal ini, apakah CV lebih diutamakan daripada sebuah kontribusi? Simak pendapat para mahasiswa berikut ini.

Muhammad Yusuf – UKM Jazirah

Jika di awal berpikiran mengikuti organisasi karena ingin memasukkannya ke dalam CV tidak apa-apa, tetapi untuk seterusnya tetap harus meng-upgrade pikiran tersebut. Justru karena kita sudah beralih untuk berkonstribusi di sebuah organisasi, paling tidak kita juga bermanfaat bagi orang lain di organisasi tersebut. Jadi, menurut saya tetaplah berkonstribusi dan penuhi tanggung jawab dengan baik, selain pengalaman bakal tetap dapat, relasi bakal tetap dapat, CV pun juga bakal tetap dapat.

Muhammad Fikry – Himpunan Mahasiswa Jurusan Elektro (HME)

Mengikuti organisasi untuk mengisi CV memang cukup klise. Kita tidak dapat mengelak bahwa setelah mengerjakan suatu kegiatan pasti kita mengharap sebuah imbalan. Namun, menurut saya kontribusi dan effort lebih penting karena usaha tidak mengkhianati hasil. Kontribusi yang saya maksud bukan kontribusi yang bodoh dalam artian terlalu banyak yang dikorbankan tetapi kita tidak berpikir konsekuensi pada diri kita. Kontribusi boleh-boleh saja tetapi kita juga harus lihat kemampuan diri. Kalau memang tidak mampu, dapat bekerja sama dengan rekan yang lain dalam organisasi.

Aisyah Mayangsari – Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia (FKMPI)

Menurut saya, mengikuti organisasi bukanlah formalitas, tetapi dijalani karena sudah menjadi tanggung jawab. Saya pribadi mengikuti organisasi untuk mencari pengalaman baru dan menjalankan tanggung jawab bukan sekadar formalitas. CV yang didapat hanyalah bonus dan menurut saya pengalaman yang didapat jauh lebih berharga. Jika mengikuti organisasi sebaiknya berkontribusi sesuai tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi), bukan untuk memenuhi CV.

Muhammad Azida – Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN)

Saya tidak setuju jika ada anggapan mengikuti organisasi hanya untuk mengisi CV saja. Menurut saya, jika hanya ingin mengisi CV lebih baik tidak ikut organisasi, tetapi ikut kegiatan lain yang bisa mengasah softskill. Saat kita berorganisasi, kontribusi yang diberikan merupakan implementasi softskill. Apabila hanya sekadar mengisi CV, justru akan menjadi boomerang saat ditanya perihal manfaat organisasi yang sudah didapat.

Mochamad Saiffudin, Himpunan Mahasiswa Jurusan Mesin (HMM)

Saya tidak setuju jika organisasi hanya untuk mengisi CV saja karena organisasi bukan hanya tempat untuk mendapat penghargaan. Kalau memang niat awalnya hanya untuk mengisi CV lebih baik mengikuti kegiatan yang lebih simple seperti seminar atau workshop. Saya tidak menyalahkan jika ada yang mengikuti organisasi untuk mengisi CV saja, hal itu memang dapat menjadi semangat di awal keikutsertaan dalam organisasi. Lebih baik memaksimalkan kegiatan saat berorganisasi karena dengan itu kita akan berkembang tanpa disadari.

(Mahesti)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai