Polines Kenakan SPI Pada Seleksi Jalur UM
Dimensi, Polines (25/02) – Penambahan adanya SPI atau Sumbangan Pengembangan Institusi pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) jalur Ujian Mandiri (UM) Polines akan dilaksanakan mulai tahun akademik 2019/2020. SPI ini nantinya hanya dibayarkan satu kali selama masa perkuliahan di Polines dengan jumlah nominal 10-20 juta rupiah. Informasi terkait SPI ini disampaikan melalui laman resmi Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIMBa) Polines di https://pmb.polines.ac.id/um
Dadi selaku Ketua Panitia SPMB menyatakan bahwa SPI hanya diberlakukan kepada mahasiswa baru yang mendaftarkan dirinya di jalur UM. Selain nominal SPI yang telah dipilih, mahasiswa tersebut juga dikenakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) minimal golongan 5, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya golongan 4. “Alasan mendasar diberlakukannya SPI adalah untuk pengembangan institusi. Ini sudah disetujui oleh semua pihak dan memang diperbolehkan oleh Dikti,” jelas Dadi. Hal ini dibenarkan dalam Permenristekdikti No. 39 Tahun 2017 pasal 8 ayat 1, yang memperbolehkan perguruan tinggi memungut uang pangkal selain UKT dari mahasiswa baru jalur seleksi mandiri.
Sementara itu, Wakil Direktur II Bidang Umum dan Keuangan, Saniman Widodo, menyampaikan bahwa penarikan SPI merupakan upaya Perguruan Tinggi untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagai biaya operasional dalam melayani kebutuhan mahasiswa. Pihak institusi juga mengklaim bahwa dengan adanya SPI ini akan dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang dirasa kurang. Saniman juga menampik adanya SPI dianggap sebagai suatu komersialisasi pendidikan. “SPI kan pilihan bagi mahasiswa baru. Kalau tidak mau masuk lewat UM kan bisa masuk lewat jalur lain. Jadi ini bukan untuk mencari keuntungan, semua kembali ke mahasiswa dalam hal untuk mendukung kegiatan perkuliahan,” jelas Saniman.
Namun hingga artikel ini diterbitkan, institusi belum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait adanya pungutan SPI di jalur UM Polines. Endro Warsito, Wakil Direktur I Bidang Akademik, menyampaikan bahwa SK terkait penarikan SPI memang belum ada dikarenakan jadwal seleksi pada jalur tersebut masih terbilang cukup lama. Ia juga menambahkan bahwa uang yang dihasilkan dari SPI tersebut tidak dikelola secara mandiri oleh institusi tetapi disetorkan langsung kepada Kemenristekdikti.
Perihal masalah penarikan SPI ini tentunya menuai berbagai tanggapan yang beragam. Rizky Amalia, mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Grobogan (ORMAG), tidak mempermasalahkan adanya SPI dikarenakan perguruan tinggi lain juga menerapkan hal yang sama. Namun dirinya mengaku belum menjelaskan adanya SPI di jalur UM Polines saat melakukan sosialisasi ke SMA/SMK karena informasi perihal SPI masih kurang jelas. “Kalo dibilang mahal ya itu hak dari mahasiswa barunya mau tetap masuk apa enggak. Sebelum UM kan masih ada juga jalur yang tidak dikenakan SPI,” jelas Rizky.
Hal lain diungkapkan oleh Iqbal Alfa Rizki, Ketua Ikatan Mahasiswa Kebumen (IMAKE), saat menyampaikan adanya SPI di jalur UM pada siswa SMA/SMK reaksi mereka kaget karena pada tahun sebelumnya tidak ada. Namun ia beserta anggota lain tetap menekankan bahwa SPI hanya untuk jalur UM agar kedepannya tidak terjadi kesalahpahaman. Sedangkan Muhammad Maulana Ibrahim, mahasiswa Teknik Sipil, berharap bahwa dengan adanya penarikan SPI ini tidak salah pengalokasiannya, “Ya mungkin SPI ini akan sangat berguna bagi kebutuhan mahasiswa. Harapan saya dengan adanya SPI ini penggunaannya akan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.”
Menanggapi kasus ini, pada Senin malam (25/02) Badan Eksekutif Mahasiswa Polines membuka ruang diskusi guna membahas adanya penarikan SPI di jalur UM. Mereka membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa umum untuk menyampaikan pendapatnya terkait adanya SPI. Melalui diskusi tersebut, tanggapan mahasiswa pun beragam ada yang menyatakan ketidaksetujuannya ada pula yang mendukung adanya SPI.
(Chilly)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam