Audiensi Berujung Debat

Polines, DIMENSI – (05/04)  Kampanye terbuka yang diadakan di Kantin Tata Niaga, benar-benar menguji kesiapan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa. Mengawali acara, ketiga pasangan capresma dan cawapresma menyebutkan visi dan misi masing-masing. Salah satu pasangan bahkan secara lantang menyatakan bahwa 100% telah siap untuk menjadi presiden mahasiswa. Namun saat inti acara berlangsung yakni sesi debat dengan audients yang merupakan perwakilan ormawa, ketiga pasangan terlihat ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan.
Suasana semakin memanas ketika audients merasa belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh para kandidat. Terbatasnya waktu untuk menjawab yang disediakan panitia, membuat kandidat tidak dapat menyempurnakan jawaban, bahkan terkesan belum mengena pada apa yang ditanyakan.
Jumlah penanya yang diba-tasi oleh panitia semakin membuat audient kesal. Hingga akhirnya empat penannya sekaligus meluncurkan pertanyaan yang semakin membuat para kandidat kebingungan. Salah satu pertanyaannya adalah mengenai 10 permasalahan yang sekarang ini dihadapi di Polines.
Disini mental para kandidat benar-benar diuji.  Muchlisin, presiden mahasiswa pun berteriak, “Ayo, kita butuh waktu cepat di sini!”  Namun, bukannya bergegas menjawab, para calon nampak masih berunding. “Saya tidak perlu memilih siapa dulu yang harus menjawab, siapa yang lebih siap untuk menjadi Presiden Mahasiswa yang akan berani untuk menjawab terlebih dahulu,” ujar komandan KSR saat moderator memintanya untuk memilih pasangan mana yang harus menjawab terlebih dahulu.
“Baru menjawab pertanyaan saja belum bisa cepat dan menghargai waktu, bagaimana nantinya ketika mereka harus menghadapi masalah-masalah yang lebih berat setelah menjadi Presma?” ujar salah seorang audient.
Suasana semakin memanas ketika ketiga pasangan diminta saling adu visi dan misi. Di sesi ini terlihat karakter masing-masing kandidat. Ada yang ter-lihat tenang, namun ada juga yang terlihat membara dan emosi dalam debat ini.
“Menurutku dialog ini sangat efektif, sekarang kita tahu kalau capresma tidak siap dengan suara rakyat yang datang secara beruntun,” ujar Eky salah satu audient kampanye debat terbuka. [vitri, niar]
Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *