Sedikit Berbeda, Wisudawan/Wisudawati Polines 2022 Diberi Satu Kartu Undangan Pendamping
Polines, Dimensi (25/09) – Wisuda pusat Politeknik Negeri Semarang (Polines) telah berlangsung pada Sabtu (24/09) kemarin. Bertempat di Masjid Agung Jawa Tengah, acara tersebut berjalan dengan lancar sejak pukul 07.30-16.00 WIB dengan pembagian acara menjadi 2 sesi. Sesi pertama untuk wisudawan/wisudawati dari Jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Administrasi Bisnis. Sedangkan sesi kedua untuk Jurusan Teknik Elektro dan Akuntansi. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dihadiri oleh wisudawan/wisudawati, pada tahun ini setiap mahasiswa yang wisuda diberikan satu kartu undangan untuk mengundang orang terdekatnya masing-masing.
Terkait dengan diperbolehkan membawa satu pendamping, disampaikan oleh Samuel Beta selaku Wakil Direktur (Wadir) I Bidang Akademik, bahwasannya untuk menetapkan keputusan itu perlu adanya pertimbangan terlebih dahulu. Keputusan diambil mengingat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah berkurang. Tak hanya itu, Samuel berpendapat bahwa momen wisuda merupakan puncak kebahagiaan untuk mahasiswa dan orang tuanya masing-masing. “Kali ini setiap mahasiswa diberikan satu kartu undangan agar orang tua atau orang terdekatnya bisa hadir menyaksikan,” terangnya.
Ditambahkan pula oleh Samuel Beta, bahwa jumlah wisudawan/wisudawati tahun ini sebanyak 1.661 orang dengan rincian 224 dari Teknik Sipil, 270 dari Teknik mesin, 312 dari Administrasi Bisnis, 421 dari Teknik Elektro, serta 434 dari Akuntansi. Disamping itu, juga turut hadir para mitra industri yang bekerja sama dengan Polines, ketua alumni, serta para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Semarang. “Undangan dibuat terbatas karena menyesuaikan dengan kapasitas dari Masjid Agung ini,” tambahnya.
Desinta Nur Ramadhani, salah satu wisudawati dari Jurusan Teknik Mesin turut menyampaikan tanggapannya terkait acara wisuda tahun ini. Menurutnya, acara sudah berjalan lancar sesuai instruksi yang diberikan saat gladi bersih. Namun, masih terdapat kekurangan dari segi fasilitas dan pelayanan. “Tempat pengambilan snack undangan kurang strategis karena terletak jauh dari tempat berlangsungnya acara,” ucapnya. Tak hanya itu, peminjaman toga juga menjadi sorotan para wisudawan/wisudawati, pasalnya banyak toga yang tidak sesuai ukuran dan sudah tidak layak pakai. “Kita tidak diberi formulir terkait ukuran toga, jadi tidak bisa mengira-ngira ukuran yang tepat untuk dipakai,” jelasnya.
Sama halnya dengan Desi, Malikul Nazif, ketua Polines TV juga mengatakan bahwa acara sudah berjalan dengan lancar tetapi banyak tamu yang kesulitan mencari letak kamar mandi. “Dari panitia mungkin bisa lebih berkoordinasi untuk mengarahkan tamunya agar tidak kebingungan,” ungkapnya.
Terlepas dari beberapa kendala yang ada, Desi berharap agar ke depannya panitia bisa lebih memperhatikan fasilitas dan pelayanan yang diberikan untuk calon wisudawan/wisudawati ataupun undangannya. “Semoga pelayanan bisa lebih ditingkatkan, serta bagi wisudawan/wisudawati semoga ilmunya bermanfaat dan bisa berkontribusi untuk banyak orang,” pungkasnya.
(Dea Prima)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam