Gerakan Jawa Hijau: Kolaboratif Nyata untuk Alam Lestari

Polines, Dimensi (03/05) – Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) sukses melaksanakan kegiatan Gerakan Jawa Hijau (Gajah) X Astra Daihatsu pada Sabtu (03/05) lalu. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim FKMPI Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Astra Daihatsu yang digelar di Eduwisata Mangrove Camar, Tambak Rejo, Semarang. Mengusung tema “Bersama Menanam Mangrove, Bersama Menjaga Alam” serta memiliki kegiatan terstruktur yang diawali dengan sesi pembukaan oleh panitia, sambutan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa tengah, Astra Daihatsu, hingga pembekalan materi oleh Bapak Juraimi selaku Kepala Kelompok Peduli Lingkungan (KPL) Camar lalu dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove oleh para volunteer sebagai inti dari kegiatan.
Tika Pramadani selaku Ketua Divisi Sosial Masyarakat Tim FKMPI Polines, mengungkapkan bahwa kegiatan Gajah 2025 ini melibatkan beberapa instansi dan lembaga. “Khususnya yang terlibat dalam acara Gajah 2025 ini dari Astra Daihatsu ,kemudian dari DLHK Provinsi Jawa Tengah, DLH Kota Semarang, Pemerintah Kota, TVRI Semarang, serta Komunitas Mangrove Camar,” ucap Tika. Tika juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah berhasil menjangkau sebanyak 46 peserta volunteer yang terdiri dari beberapa mahasiswa perguruan tinggi yang mencakup Polines, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan Universitas Diponegoro (Undip). “Untuk pembukaan volunteer itu kita terbuka untuk umum dan yang terdaftar tidak hanya dari Polines, dari kampus luar juga ada,” ujar Tika.
Dalam mempersiapkan acara Gajah 2025, Tika mengungkapkan bahwa panitia sempat menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah jarak tempuh yang cukup jauh dan waktu persiapan yang cukup singkat sehingga membuat proses perencanaan terasa kurang maksimal. “Kendalanya yakni persiapan yang terlalu mepet jadi masih kurang maksimal,” ujar Tika. Ia juga menambahkan bahwa dalam mempersiapkan acara tersebut terjadi pengunduran waktu hari pelaksanaan. “Sebelumnya untuk pengunduran waktu sendiri bukan kesalahan dari panitia, melainkan dari pihak Camar yang tidak cross-check pada tanggal sebelumnya, sehingga mau tidak mau waktunya mundur,” imbuh Tika.
Meski sempat mengalami beberapa kendala, kegiatan Gajah 2025 tetap berlangsung dengan lancar hingga akhir. Ketua KPL Camar, Juraimi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah selaras dengan visi dan misi KPL Camar dalam menjalin kolaborasi bersama akademisi dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Ya, Alhamdulillah, apa yang menjadi tujuan Polines, dari kami untuk pendampingan kita menyatakan dari pagi sampai saat ini, dapat berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari KPL Camar,” ucap Juraimi. Juraimi juga berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di tahun yang akan datang dan menjadi jembatan silaturahmi antara KPL Camar dengan mahasiswa Polines. “Alhamdulillah, maka dari itu untuk kedepannya Gerakan Jawa Hijau semoga tetap jaya dalam menjalankan program kerja itu dan untuk menindaklanjutkan ke adik-adik tingkat yang akan datang,” imbuhnya.
Berakhirnya serangkaian kegiatan Gajah 2025, berhasil memberikan kesan dan sikap antusias yang mengesankan bagi peserta volunteer. Salah satu mahasiswi Undip, Maulina Farah , mengungkapkan kesan selama mengikuti serangkaian acara. “Seru sekali, banyak mendapatkan ilmu baru, serta relasi dari anak-anak Polines juga,” pungkas Farah.
(Robiatul)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam