Doa Bersama dari Semarang untuk Palestina: Turut Hadirkan Berbagai Agama dan Kepercayaan

Doa bersama perwakilan lintas agama di Tugu Muda, Semarang
Dok. Tajul Arifin

Semarang, Dimensi (09/11) – Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) bersama berbagai perwakilan agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, masyarakat umum, serta beberapa tokoh lainnya menggelar doa bersama untuk Palestina. Bertempat di Tugu Muda Semarang, acara yang digelar pada Rabu (08/11) ini dimulai sejak pukul 19.45 hingga 21.00 WIB. Adanya kegiatan ini sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dan kecaman terhadap aksi kemanusiaan yang sedang terjadi dalam konflik Palestina dengan Israel. Tak hanya itu, doa bersama ini juga sebagai bentuk upaya peningkatan toleransi antar umat beragama. 

Setyawan Budy selaku Koordinator Pelita menyampaikan bahwa diadakannya kegiatan ini sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara yang ada di Palestina. “Bentuk empati dan dukungan kami atas apa yang terjadi di Palestina yang sudah memakan banyak korban jiwa,” sampainya. Menurutnya, diadakannya doa bersama ini agar bisa mengetuk hati para pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera melakukan gencatan senjata agar tidak lagi menambah jumlah korban terutama warga sipil. “Sudah  banyak korban mulai dari warga sipil, jurnalis dan adanya serangan terhadap tempat ibadah serta rumah sakit pula yang semestinya tidak boleh dilakukan dalam hukum perang,” jelasnya. 

Adapun rangkaian acara dalam doa bersama yang telah berlangsung kemarin, Setyawan menerangkan acara diisi dengan penampilan vokal grup dan para guru membawakan lagu Heal The World, refleksi dari beberapa tokoh salah satunya Fahrudin Raharso atau kerap dipanggil Udin yang sempat viral di media sosial. “Melalui acara dan beliau-beliau ini diharapkan bisa membantu menyuarakan tentang apa yang terjadi di Palestina,” terangnya. Tak sampai disitu, acara juga diisi dengan penampilan puisi, lalu ditutup dengan doa lintas agama dari masing-masing perwakilan agama dan kepercayaan. “Perwakilan agama dan kepercayaan yang hadir diantaranya ada dari agama Katholik, Kristen, Hindhu, Budha, Islam serta Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Setyawan. 

Terkait pelaksanaan doa lintas agama dan kepercayaan ini, Nur Fitri selaku perwakilan dan pemimpin doa Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengungkapkan dukungannya terhadap acara ini. “Saya mendukung apapun selama itu positif, terlebih memiliki nilai kemanusiaan,” ungkapnya. Menanggapi adanya konflik Palestina dan Israel ini, Nur Fitri menyampaikan jika dilihat dari kulit luar ibaratnya non muslim yang merusak di Palestina namun jika dilihat dari acara ini banyak tokoh agama non muslim yang ternyata mau memberikan dukungan untuk kedamaian serta kesejahteraan dunia. “Jadi sebaiknya, jika ada konflik kita duduk dan doa bersama, serta mencari nilai yang bisa kita pakai sehari-hari,” sampainya. 

Sejalan dengan Nur Fitri, Wizi Mega selaku Perwakilan Muslim Ahmadiyya yang sekaligus pembawa acara menuturkan output yang diharapkan dari acara ini. “Semoga dengan adanya doa bersama lintas agama dan kepercayaan ini bisa menambah kerukunan umat beragama khususnya di Kota Semarang,” tuturnya. Tak hanya itu, Dina, salah satu peserta yang hadir turut menyampaikan harapannya. “Semoga semua doa tersampaikan, peperangan segera berakhir, perdamaian dunia segera ada, dan tidak ada perselisihan,” pungkasnya.

(Ela Melianti)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *