Upaya Meningkatkan Literasi Melalui Festival Patjar Merah
Semarang, Dimensi (6/12) – Kawasan Kota Lama Semarang kini terpilih menjadi tempat destinasi dalam penyelenggaraan Festival Patjar Merah, yang sebelumnya telah diselenggarakan di Yogyakarta, Malang dan Jakarta. Festival ini dilaksanakan mulai tanggal 29 November – 08 Desember 2019 yang melibatkan penulis, penggiat literasi dan juga volunter dari daerah setempat. Festival Patjar Merah sendiri merupakan festival kecil literasi dan pasar buku keliling nusantara, yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi.
Lebih jelas lagi, Fotigul Umam selaku Project Officer Patjar Merah mengatakan bahwa Literasi di sini bukan hanya berhubungan dengan dunia sastra buku melainkan juga terkait dengan dokumenter film, apresiasi seni, fotografi, dan seni teater. “Literasi itu merupakan sebuah cara untuk kita mengetahui segala hal dalam mendapatkan informasi, jadi isinya bukan hanya seputar penulis, penyair, dan buku saja,” ujar Fotigul.
Serangkaian acara dalam festival Patjar Merah meliputi obrolan patjar yaitu talkshow yang menghadirkan berbagai penulis dan penggiat literasi sebagai pengisi materi dalam acara. Selain itu, ada juga lokakarya patjar yaitu pelatihan singkat literasi, dimana pengunjung dapat mempraktikkan materi yang didapat dari talkshow. Dalam pelaksanaannya, festival Patjar merah memiliki sesi berbayar dan tidak berbayar. Pengunjung yang ingin mengikuti serangkaian sesi Patjar merah diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu melalui website. Hal ini bertujuan untuk mempermudah panitia dalam mempersiapkan tempat dan jumlah kursi.
Festival Patjar Merah sendiri menggunakan tiga tempat yaitu gedung Soesmans Kantoor, gedung Monod Diephuis & Co, dan Lorong. Untuk memudahkan pengunjung, pihak penyelenggara telah menyediakan area parkir khusus pengunjung Patjar Merah di beberapa tempat. Selain itu, terdapat denah lokasi yang sudah disampaikan melalui akun Instagram Patjar Merah (@patjarMerah_id) sehingga pengunjung dapat mengecek terlebih dahulu sebelum menuju ke tempat acara.
Beberapa masyarakat berpendapat bahwa acara ini cukup dinanti-nanti. “Menurut saya acara Patjar Merah ini sangat bagus karena festival literasi ini tidak hanya sekadar pameran buku, tetapi juga ada apresiasi terhadap tokoh seni. Harapannya acara ini dapat diadakan sebulan sekali karena saya sangat menikmati,” ungkap Zakiya, salah satu pengunjung dari Blora.
Allia, Nining (Kru Magang)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam