Nikmati Indahnya Bangkai Pesawat di Desa Kalipancur

Potret bangkai pesawat di Desa Kalipancur
Dok. Nadea

Desa Wisata Lembah Kalipancur merupakan sebuah tempat wisata yang berlokasi di daerah Manyaran, tepatnya di Jalan Raya Manyaran Kalipancur, Manyaran, Kec. Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas sekitar tujuh hektar, tempat wisata ini dikelilingi perbukitan dan danau buatan yang masih asri. Selain itu, di tempat ini juga menyajikan spot foto unik berupa Bangkai Pesawat. Konon, bangkai pesawat ini didatangkan langsung dari Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta dalam keadaan tidak utuh. Potongan bangkai pesawat tersebut dirakit sendiri setelah sampai di Semarang. Proses perakitannya menggunakan alat berat dan membutuhkan waktu yang lama dengan biaya sekitar 5,1 miliar.

Karena penasaran dengan keindahan tempat wisata ini, Rabu (19/01) kemarin saya bersama teman saya memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata bangkai pesawat ini. Perjalanan dilakukan selama 40 menit dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan berboncengan menggunakan sepeda motor. Selama perjalanan, kami harus berhati-hati ketika melewati area perbukitan dan sungai karena tidak ada pembatas di tepi jalan.

Perjalanan kami terbayarkan ketika sampai di area tempat wisata. Ternyata kami tidak perlu membayar biaya wisata alias gratis, kami hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp2.000,00 saja. Saat memasuki area wisata, kami harus menyusuri jalan ke tempat bangkai pesawat dengan tetap mengendarai motor dikarenakan letaknya berada di ujung kiri belakang area. Disamping pesawat juga ada restoran yang menyediakan banyak makanan berat, makanan ringan, minuman, snack, dan makanan penutup yang menggugah selera kami. Uniknya, ada sebuah jembatan yang menghubungkan dari restoran ke dalam pesawat, jadi pengunjung bisa merasakan sensasi makan di dalam pesawat. Sayangnya saat kami sampai, kami tidak bisa merasakan itu karena restoran sudah tutup.

Meskipun tidak bisa merasakan berfoto di restoran, masih banyak spot foto yang dapat dinikmati, yaitu danau buatan yang berada di tengah perbukitan. Terdapat perahu bebek yang berada di pinggir danau, kolam renang di area masuk sebelum danau, kebun binatang di samping kanan area, serta terdapat saung lesehan di tepi danau. Adapula spot menarik lainnya, yaitu Japannese Village yang isinya jembatan serta kuil khas film dan terdapat pula replika rumah tradisional khas Jepang yang terbuat dari kayu dan kaca. Jika ingin menikmati wisata ini, kami sarankan untuk berkunjung di pagi atau sore hari pada saat suasana masih sejuk. Jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.

Kharisma, Nadea (Kru Magang)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai