Hanif Dzaky & Aldi Azmi: Inovator Aplikasi Pembelajaran Huruf Hijaiyah bagi Tuna Rungu
Berlatar belakang untuk memenuhi Tugas Akhir (TA) di Program Studi (Prodi)–nya, Muhammad Hanif Dzaky Alifi bersama rekannya Aldi Azmi Arfian, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Prodi Diploma III Teknik Informatika Politeknik Negeri Semarang (Polines), berhasil membuat aplikasi pembelajaran huruf hijaiyah bagi anak tuna rungu. Dengan alasan ingin mengajukan judul TA yang anti mainstream, kedua inovator ini mengubah teknologi Augmented Reality (AR) menjadi Image Classification. Dimana dalam pengembangan teknologinya, diyakini akan membuat praktis para pengguna karena langsung menggunakan gestur tangan yang di scan lalu masuk ke image prossesing, kemudian diproses kembali ke image classification, dan nanti langsung keluar.
Aplikasi bernama Pembelajaran Huruf Hijaiyah Bagi Anak Tuna Rungu atau dalam bahasa Inggrisnya Arabic Sign Language ini, berhasil menarik perhatian media Tribun Jateng dikarenakan aplikasi yang dibuat Hanif dan Aldi berbeda dari aplikasi yang dibuat rekan-rekan seangkatannya. Menariknya, aplikasi yang dikembangkan sangat mudah digunakan karena tidak memerlukan alat penunjang lain, hanya membutuhkan satu ponsel dan tidak memerlukan internet atau bisa dijalankan langsung secara luring. Sayangnya, aplikasi ini terkadang tidak support untuk jenis versi android lama, hanya support untuk jenis versi android marshmellow ke atas.
Meski dalam aplikasi tersebut masih terdapat kendala dari sisi akurasinya, dimana tingkat akurasinya sendiri masih 60%, yaitu dibagian menu Scan Gesture, tetapi pengguna tetap bisa menggunakan aplikasi tersebut dengan mudah. Untuk ketiga menu lainnya pun yaitu menu Kamus, Game, dan Quiz, masih tetap bisa digunakan. Kendati aplikasi pembelajaran ini masih berupa huruf dasar, belum dapat menggabungkan huruf hijaiyah dalam satu kalimat. Namun, saat ini aplikasi tersebut telah disebarkan ke pengajar Rumah Tahfidz Sekolah Luar Biasa yang ada di Kudus. Akan tetapi jika ingin belajar menggunakan aplikasi tersebut, bisa mengaksesnya pada tautan Google Drive https://bit.ly/ArabicSignLanguage dan bisa juga melihat video demonstrasinya pada tautan YouTube https://youtu.be/lSt8RNRi6ZY.
Hanif dan Aldi berharap agar aplikasi pembelajaran huruf hijaiyah bagi tuna rungu ini bisa dikembangkan oleh adik-adik tingkat, dengan membuat aplikasi yang serupa atau bahkan bisa mengembangkan fitur di dalamnya. Terutama dengan menambah fitur gambar agar lebih informatif lagi, karena tidak semua tuna rungu bisa membaca, serta menambah dataset dari akurasi gerakan tangannya. “Bila perlu semakin banyak semakin baik, karena akan semakin banyak pula macam tangannya,” imbuh Aldi. Terakhir, dengan adanya aplikasi ini, mereka berharap dapat membantu tuna rungu dalam belajar membaca huruf hijaiyah. “Kami berharap bisa membantu anak tuna rungu supaya tidak buta huruf hijaiyah sejak dini,” pungkas Hanif.
(Reitha)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam