Realisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi Melalui PKM-M

Adhy Purnomo selaku Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan hadir dalam pembukaan Wahana Rumah Jamur Fakhruddin di Panti Asuhan fakhruddin pada Minggu (20/5) 2018. Dok. Pribadi

 

Polines, DIMENSI (02/07) – PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Diltilabmas (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Ditjen Dikti. Salah satunya adalah PKM-M yang merupakan wujud implementasi dari Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian masyarakat, dimana mitranya adalah masyarakat yang kurang produktif. Pada tahun 2018 ini, terdapat 4 judul PKM-M dari Polines yang dinyatakan lolos pendanaan.

Dua diantaranya adalah tim PKM-M Tangan Kreatif dan tim PKM-M Wahana RJF (Rumah Jamur Fakhruddin). Tangan kreatif sendiri merupakan program PKM-M yang menekankan pada pelatihan seni kertas. Sedangkan Wahana RJF lebih menekankan pada pelatihan budidaya jamur tiram.

Konsep dari Tangan kreatif sendiri diusung oleh lima mahasiswa Polines yang tergabung dalam satu tim, yaitu Selma Ayu Febbiani dan Agung Prakoso dari Teknik Sipil, Indah Purna Setiyowati dari Akuntansi, Bagas Saputro dari Teknik Elektro, serta Merpati Arum Karengga Ruci dari Administrasi Bisnis. “Salah satu anggota dari tim kami merupakan anggota dari KonSep (Komunitas Seni Polines), yang merupakan anak seni rupa, serta memiliki keahlian dalam hal seni kertas. Sehingga kita memutuskan untuk membuat pelatihan seni kertas ini. Karena pembuatan seni kertas ini juga dibutuhkan kreativitas, sehingga kita beri nama tangan kreatif,” papar Agung menjelaskan asal muasal pemberian nama tangan kreatif.

Tim PKM-M Tangan Kreatif melakukan kegiatan membuat karya seni kertas di sela acara buka bersama di Panti Asuhan Manarul Mabrur pada 4 Juni 2018. Dok. Joti

Sedangkan tim PKM-M Wahana RJF diprakarsai oleh empat mahasiswa Polines, yaitu Sekar dari Administrasi Bisnis, Lisa Henry dan Afifah Ainun dari Teknik Sipil serta Eka Wahyu dari Akuntansi. Dipilihnya jamur sebagai konsep karena jamur dinilai banyak digemari oleh banyak orang, serta sudah banyak pula produk makanan yang berbahan dasar dari jamur. “Selain itu, jamur juga dapat dengan mudah diperoleh, dan budidaya dari jamur sendiri terbilang tidak sulit. Sehingga pada akhirnya kita memilih jamur sebagai bahan PKM-M kami,” jelas Sekar salah satu anggota dari tim PKM-M Wahana RJF.

Panen jamur tiram untuk pertama kalinya di Wahana Rumah Jamur Tiram Fakhruddin. Dok. Pribadi

Kedua tim dari PKM-M ini sama-sama memilih Panti Asuhan sebagai objek tempat untuk diadakannya pelatihan. Dengan tujuan yang hampir sama, kedua tim dari PKM-M ini bertujuan agar anak-anak dari Panti Asuhan yang telah dilatih pada akhirnya dapat mengembangkan ekonomi kreatif yaang dapat membantu kegiatan oprasional di Panti tersebut. “Kami berharap bahwasannya anak-anak Panti disini dapat menghasilkan suatu karya yang bisa memiliki nilai jual dan bisa menjadi pemasukan bagi mereka dan Panti,” jelas salah satu anggota dari PKM-M Tangan Kreatif memaparkan maksud dipilihnya Panti Asuhan sebagai tempat pelatihan. Sedangkan PKM-M Wahana RJF memilih Panti Asuhan karena bertujuan untuk membekali anak-anak panti dengan keahlian berwirausaha.

(Joti, Nisrina)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *