Kuota Belum Terpenuhi, Lanjut Jenjang Sarjana Terapan Tertunda

Tulisan gerbang Polines tampak depan pada Jumat (3/3). Doc. Johny.

Polines, DIMENSI (21/9) –  Akibat kuota yang belum terpenuhi oleh pendaftar, program lanjut jenjang sarjana terapan di Politeknik Negeri Semarang (Polines) terpaksa ditunda hingga terpenuhinya kuota yang telah ditentukan oleh pihak Polines. Perkuliahan yang seharusnya dapat dimulai pada Senin (4/9) lalu pun  harus diundur. Padahal di website pendaftaran sendiri, pihak Polines belum mencantumkan informasi mengenai batas minimal kuota mahasiswa yang harus terpenuhi.

Pengunduran waktu pendaftaran ini pun terkesan mendadak bagi pendaftar. Salah satu pendaftar yang tak ingin disebut identitasnya menyatakan bahwa pihak Polines hanya mengembalikan uang pendaftaran bagi pendaftar yang mengundurkan diri. Dia pun merasa jika pengembalian uang tersebut tidak sebanding dengan kerugian mental dan finansial bagi mereka yang sudah meninggalkan pekerjaannya demi pindah ke Semarang.

Baginya, pemberitahuan penundaan pun terkesan mendadak yaitu diberitahukan H-4 sebelum tes pada akhir Agustus lalu. “Pemberitahuannya melalui telepon. Kalau yang nelpon tepatnya siapa saya tidak tahu, dan setelah itu diadakan rapat dan pembahasan. Melalui rapat itu dijelaskan mengapa diundur dan solusi yang diberikan ya diundur sampai semester depan”, ungkapnya.

Menanggapi ditundanya progam lanjut jenjang Sarjana Terapan,  Akhmad Jamaah selaku wakil direktur I Polines memberikan keterangan bahwa hal tersebut dikarenakan belum tercapainya break event point (BEP). Dalam hal ini BEP merupakan angka dimana pendapatan Politeknik dari Uang Kuliah Tunggal (UKT ) dengan biaya yang dikeluarkan tidak imbang atau belum ideal.

Akhmad Jamaah juga mengakui jika dalam hal ini pihak Polines memang kurang memberikan informasi secara lengkap mengenai jumlah kuota minimal yang harus terpenuhi kepada pendaftar, yakni minimal 20 pendaftar.  “Tidak diinformasikannya mengenai kuota minimal pendaftar dikarenakan menurut laporan yang diterima banyak yang berminat, namun dalam kenyataannya tidak demikian. Oleh sebab itu, web pendaftaran program lanjut jenjang sarjana terapan itu ditutup sementara waktu. Dikarenakan supaya jangan sampai ada mahasiswa yang daftar kemudian tidak memperoleh informasi yang cukup,” terangnya.

Pada akhirnya, pihak Polines mengundang para pendafar untuk melakukan mediasi penyelesaian masalah. “Kita juga sudah mengundang pendaftar untuk kita beritahu kondisi Politeknik. Sehingga keadaan ini tidak bisa kita paksakan, dan satu-satunya jalan keluar ya kita undur pendaftarannya”, ungkap Akhmad Jamaah.

Akhmad Jamaah juga mengungkapkan berbagai tanggapan dari mahasiswa yang sudah mendaftar mengenai keputusan tersebut. Tanggapannya beragam. Ada yang tidak masalah, namun ada pula yang merasa dirugikan dan meminta uang pendaftaran dikembalikan.

“Saya yakin mereka yang daftar kemudian mengundurkan diri ini tidak akan menyebarkan isu-isu buruk tentang Polines, karena meraka telah kita kumpulkan dan kita beri penjelasan. Dan hal ini terjadi karena kurang informasi dan masalah komunikasi saja. Kita positive thinking saja lagian kita sudah melakukan mediasi dengan mereka dan mereka juga memahami”, pungkasnya. (Wahyu & Nafisa)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Sok bijak berkata:

    Saya yakin banyak yang tertarik terutama alumni polines sendiri, hanya saja menurut saya kurang gencar dalam promosi. Kalau polines ada ikatan alumni bisa dimanfaatkan sebagai media promosi juga, terlebih kan inj ada wisudawan wisudawati d3 baru, bisa ditarik kembali untuk melanjutkan jenjang sarjana. Karena pada kenyataanya alumni d3 akhirnya terpaksa melanjutkan sarjana di perguruan tinggi swasta yang kalau dikompairkan dengan polines jelas jauh kualitas lebih baik polines. Malah kesanya lebih berharga ijazah d3 dari pada s1 bila melanjutkan s1 di perguruan tinggi swasta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *