Mahasiswa Keluhkan Keamanan Parkiran Dispensasi
Polines, DIMENSI (02/09) – Kurangnya pengamanan di area parkir dispensasi menimbulkan rawannya pencurian motor di area kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines). Akibatnya, mahasiswa mengeluhkan tentang keamanan di area parkir dispensasi tersebut. Adapun area parkir dispensasi yang dimaksud diantaranya adalah parkiran gedung PKM, parkiran depan markas komando (mako) Resimen Mahasiswa (Menwa) dan parkiran Masjid Daarul Hikmah (MDH). Sedangkan parkiran Tata Niaga, parkiran lapangan hitam Bank BPD, dan parkiran Teknik Elektro merupakan area parkir resmi.
Pasalnya menurut hasil audiensi Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dengan Noor Ardiansyah selaku Wakil Direktur II tentang klarifikasi sistem parkir di Polines pada Kamis (24/8) lalu, dalam butir dua menjelaskan bahwa pihak institusi hanya bertanggungjawab atas keamanan parkiran resmi, sedangkan keamanan parkiran dispensasi ditanggung oleh pribadi masing-masing.
Motor bernomor polisi H 4419 FI pun diketahui hilang pukul 20.00WIB pada Rabu (30/08) lalu di area parkir depan mako Menwa(parkiran dispensasi) saat pemilik motor, Ayu Setianingrum hendak pulang setelah selesai melakukan evaluasi kegiatan cakra di kantin teknik.
Kejadian bermula setelah kegiatan warna pada hari ketiga usai. Ayu yang diketahui seorang mahasiswi semester tiga program studi (prodi) D3 Akuntansi ini mengikuti evaluasi kegiatan cakra bersama Pras salah seorang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Pengetahuan (PP) di kantin teknik. Keduanya memarkirkan sepeda motor di area parkir mako Menwa. Selang beberapa waktu, tepatnya pukul 19.30 WIB motor Ayu dipinjam oleh Pras.Pada 19.45 WIB Pras pun kembali dan memberikan kunci motor kepada Ayu. Motor Ayu sendiri diparkirkan diposisi yang sama saat sebelum motor dipinjam oleh Pras. Namun saat evaluasi telah selesai, Ayu mengetahui jika motornya sudah tidak berada di tempat.
Saat Dimensi meminta keterangan perihal kondisi motor dan lokasi sebelum ditinggalkan, Ayu menjelaskan bahwa motor sudah dikunci ganda. Pras sendiri yang terakhir kali menggunakan motor juga menjelaskan bahwa dirinya sudah meninggalkan motor dalam kondisi terkunci. Sedangkan mengenai kondisi sekitar parkiran, Ayu bercerita bahwa kondisi sekitar masih ramai, banyak anggota Menwa yang sedang latihan pull up dan beberapa anak Koperasi Mahasiswa (Kopma) yang berada di toko. Namun saat itu, Ayu melihat satpam sudah tidak ada dan tidak ada cctv di lokasi kejadian.
“Motor sudah dikunci setang, tapi motor saya tiba-tiba sudah tidak ada. Namun anehnya, motor Jupiter atau Vega disebelah motor saya kuncinya rusak. Nampaknya pencuri awalnya bermaksud mengambil motor tersebut, namun gagal dan akhirnya mengambil motor saya,” tambah Ayu.
Tak hanya Ayu, hal serupa juga terjadi dengan motor milik Ketua Umum UKM PP tahun 2016/2017, Ndaru Ratyanto yang diketahui hilang di area parkir depan mako Menwa. Motor Jupiter Z warna orange bernomor polisi H 4723 QE hilang sekitar pukul 20.00 WIB pada Rabu (16/8).
Menyikapi kehilangan motornya, Ayu menyayangkan keamanan parkir di area parkir dispensasi. Menurutnya walaupun institusi memberikan fasilitas area parkir tambahan tapi keamanan seperti adanya cctv tidak ada dan pihak institusi seharusnya tetap memperketat keamanan di area parkir dispensasi karena area tersebut juga masih dalam ruang lingkup institusi. “Mohon juga tindak lanjut dari pihak institusi berkenaan dengan kejadian ini. Kalau perlu setiap ada mahasiswa, dosen, atau karyawan yang masuk area polines menunjukkan kartu identitas bahwa mereka adalah warga polines”, saran Ayu.
Sebelum maraknya kasus pencurian motor di area parkir depan mako Menwa seperti yang dirasakan oleh Ayu dan Ndaru, Dimensi juga telah meminta keterangan kepada pihak keamanan Polines pada Senin (7/8) karena kasus pencurian motor di depan pintu Hall BEM pada Jumat (4/8) lalu. (Baca artikel sebelumnya: Menguak Kasus Curanmor di Tembalang )
Pihak keamanan Polines pun mengaku tidak bisa maksimal dalam menjamin keamanan kendaraan yang telah terparkir. “Untuk keamanan jelas tidak bisa seratus persen maksimal karena kita muter harus tahu di segala lini, tidak bisa standby di tempat situ. Apalagi itu di luar tempat parkir dan diluar jam kerja. Kadang-kadang kita dicari kelemahan oleh pelakunya,” jelas Budiyono, Satpam Polines.
Melalui kejadian curanmor ini, Budiyono berharap agar mahasiswa tetap memantau kendaraan yang terparkir diluar saat melakukan kegiatan. “Yang mengadakan kegiatan kadang terlena dan terlalu asik, seharusnya paling tidak jika beberapa orang yang mengadakan kegiatan bisa gantian memantau motornya sesekali keluar,” harapnya.
[Yuli Hastuti]
soal keamanan sudah pernah ada diberitakan pada majalah dimensi edisi 55/54. saya menghimbau kepada mahasiswa/masyarakat polines untuk sadar berita. penanggulangan masalah tersebut sudah jelas ada di berita sebelumnya. jadi seharusnya masalah2 seperti ini sudah bisa diketahui resiko, masalah dan solusinya.