Tujuh Anggota Tim Komisi Pemilihan Raya Resmi Dilantik
Oleh: Wilda, Gilang, Nurindah
Polines, DIMENSI (6/11) – Tujuh orang anggota Komisi Pemilihan Raya (KPR) telah dilantik oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada Jumat (6/11), di ruang Auditorium Politeknik Negeri Semarang (Polines). Pada pelantikan yang diawali dengan upacara pembukaan oleh Poniman, Wakil Direktur III, disebutkan bahwa akan dibentuk tiga lembaga terkait pelaksanaan Pemira.
Lima anggota KPR berasal dari jurusan Akuntansi dan dua sisanya berasal dari jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro. “KPR tahun ini diketuai oleh Dhita Ashanti dari Program Studi (Prodi) Keuangan Perbankan, dengan wakil Eko Mulyono dari prodi Teknik Telekomunikasi, bendahara Khusnul dari prodi Perbankan Syariah, sekretaris I Fatma dan sekretaris II Endah Oktaviani, keduanya merupakan mahasiswa prodi Analis Keuangan, sie acara Afisa dari prodi Keuangan dan Perbankan, untuk koordinator Panitia Penyelenggara Pemilihan Raya (P3) diisi oleh Totok dari prodi Teknik Konversi Energi”, jelas Bintang selaku ketua komisi II Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) sekaligus (KPR).
Selain dihadiri oleh Wakil Direktur III, pelantikan anggota KPR yang baru juga dihadiri oleh seluruh demisoner KPR serta 11 perwakilan dari 21 Ormawa yang diundang. Absennya ormawa dalam acara pelantikan ini menurut Ario Adhiguna ditengarai karena kesibukan dari masing-masing ormawa dengan program kerja (proker) mereka, jika ternyata ada alasan lain yang membuat mereka tidak bisa hadir, itu tidak menjadi urusan dari pihak BPM.
Berdasarkan Undang Undang Pemira yang ditetapkan oleh BPM, dalam pelaksanaan pemira nantinya akan dibentuk tiga lembaga yaitu KPR, Dewan Pengawas Pemilihan Raya (DPPR), dan Majelis Pengawas Pemilihan Raya (MPPR) .
Bahrul Huda selaku presiden mahasiswa menuturkan ketidaksetujuannya akan pembentukan DPPR dan MPPR. “Secara pribadi saya kurang setuju dengan adanya DPPR dan MPPR karena lingkup kita hanya insitusi.” Menurutnya, lingkup pemilihan raya di Polines masih terlalu kecil sehingga jika terjadi kesalahan bisa diselesaikan melalui internal. Namun Ario Adhiguna memberikan penjelasan bahwa, “Jadi DPPR dan MPPR itu dibentuk jika Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Polines yang menghendaki adanya itu.”
Maylani Aida selaku ketua KPR tahun lalu berharap kinerja KPR tahun ini bisa lebih baik dari kinerja KPR tahun sebelumnya. Ia juga berharap adanya inovasi baru pada pemira tahun ini. Sementara itu, ketua KPR yang baru, Dhita Ashanti mengaku belum mengetahui kekurangan dan pelaksanaan pemira tahun lalu.
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam