Adakan Pengajaran Ketiga, Polines Mengajar Gandeng Komunitas Harapan dan Astra Daihatsu

Dok. Sabriana Oktafiantari

Semarang, Dimensi (19/11) – Serangkaian kegiatan Polines Mengajar 2023/2024 yang merupakan program kolaborasi Kementerian Sosial Masyarakat (Sosmas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) bersama Organisasi Kemahasiswaan Menginduk (OKM) Polines Mengabdi serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dibawah Kementerian Sosmas tengah berlangsung. Adapun diselenggarakannya acara ini sebagai upaya meningkatkan prinsip partisipasi dalam pemerataan pendidikan terlebih di wilayah terpencil. Dengan mengangkat tema “Lascharya Bhakti (Langkah Awal Capai Harapan yang Ada untuk Generasi Berprestasi)”, kegiatan ini diawali dengan Grand Opening pada Minggu (29/10) 2023 dan dilanjut dengan delapan pengajaran serta Grand Closing pada Sabtu (03/02) 2024 nantinya. Hingga saat ini, pengajaran yang terlaksana sudah sampai pengajaran ketiga yang berlangsung pada Sabtu (18/11) lalu. Bertempat di Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, acara dimulai sejak pukul 15.30-17.00 WIB dengan menggandeng Komunitas Harapan dan beberapa pihak lainnya. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Nashwa Aarifah selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) Polines Mengajar menuturkan bahwa inovasi acara tahun ini terletak pada pihak yang terlibat dan ikut berkolaborasi. “Tidak hanya bekerjasama dengan Sekolah Dasar (SD) dan Yayasan Difabel Hati Bapa, melainkan juga dengan Komunitas Harapan,” tuturnya. Mengenai kolaborasi ini, Narsi selaku founder penerus dari Komunitas Harapan mengungkapkan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena telah berbagi keceriaan dan tentunya akan bermanfaat pula bagi lingkungan sekitar sini,” ungkapnya. 

Adapun materi yang diangkat pada pengajaran ini mengenai “Cita-Citaku”, dimana Nita Apriliana selaku Menteri Sosmas menyampaikan bahwa teman-teman komunitas antusias dan banyak yang ikut serta. “Pengajaran kali ini belajar mengenali siapa dirinya dan cita-citanya serta terdapat pula pemberian donasi untuk membantu anak-anak komunitas,” tuturnya. Terkait dengan pengajaran, Alfina Mawardani, salah satu volunteer menuturkan bahwasanya sebelum pelaksanaa terdapat diskusi tentang acara terlebih dahulu. “Sempat diskusi terkait pelaksanaan acara, serta saat pengajaran dengan difabel kemarin juga sempat belajar bahasa isyarat dan tata cara mengajari mereka,” tutur Alfina. 

Menanggapi adanya kegiatan Polines Mengajar ini, Nita menyampaikan terdapat beberapa pihak juga ikut hadir dalam pengajaran ketiga kemarin. “Jadi yang ikut bekerjasama serta hadir diantaranya dari Pihak Astra Daihatsu, perwakilan staf Wali Kota Semarang, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan serta Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Polines,” sampainya. Terlepas dari hal tersebut, dalam proses pelaksanaan pengajaran ketiga ini, Alfina menyampaikan bahwa terdapat kendala yang dihadapi. “ Kendalanya karena acara kurang kondusif, sempat kewalahan dan di dalam ruangan juga panas,” sampainya. 

Kendati demikian, Alfina berharap agar Polines lebih banyak mengadakan kegiatan seperti Polines Mengajar ini. “Kegiatan kemanusiaan ini sangat perlu dilakukan, terlebih oleh mahasiswa dan kedepannya semoga tidak hanya BEM atau Polines Mengajar yang menyelenggarakan,” harapnya. Sejalan dengan Alfina, Narsi juga berharap kegiatan ini harus terus berkelanjutan agar mahasiswa juga bisa belajar untuk terjun langsung ke lapangan. “Jadi kita belajar memang tidak harus di kampus, kita juga harus tahu praktiknya langsung,” pungkasnya.

(Abdul Rozak)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *