MIMPI, USIA, DAN BERKARYA

sumber: gramedia.com

Judul : Timun Jelita (Volume 1)

Kategori : Novel Komedi

Pengarang : Raditya Dika

Penerbit : GagasMedia

Tahun Terbit : Desember, 2024

Jumlah Halaman : vi + 174 hlm

Harga P. Jawa : Rp. 66.000,00

Cetakan ke- : 3 (tiga)

ISBN : 978-623-493-303-1

Usia adalah cara untuk melihat batasan dalam meraih mimpi. Usia selalu dipertanyakan ketika kita sedang merencanakan sesuatu. Walaupun secara finansial dan material memadai, perihal usia selalu menjadi tolak ukur. Sebuah pernyataan yang akan dipatahkan dalam novel Timun Jelita (volume 1) karya Raditya Dika. 

Usia dan Mimpi

“Si cewek menghela nafas panjang. Dia berkata, ‘Maaf ya, saya orangnya jujur-jujuran saja. Daripada saling gak enak, kan. Menurut saya Mas Timun ketuaan. Namanya aja kurang enak didengar. Kita nge-band malam-malam. Akan kena angin malam. Saya gak tau kalau nanti serangan jantung atau gimana, kan. Jadi, kalau dari kami, enggak dulu deh.” — Timun Jelita, hal. 13.

Kutipan tersebut menunjukan bahwa usia dan penampilan menjadi salah satu indikator dalam penilaian kelayakan orang untuk bergabung dalam suatu grup bermusik terutama. Jika kegigihan dalam menggapai keinginan itu rendah, maka keinginan itu akan terkubur. Dari situlah kita perlu memiliki teman hidup bukan sekadar untuk memenuhi ikatan mereka saja, tetapi juga perlu teman hidup yang mengerti mengenai sumber kebahagian itu. Seperti Putri, istri Timun, dia selalu mendukungnya untuk bermusik karena baginya musik akan membawa kebahagian bagi suaminya.

Ulasan Novel

Kelebihan dari novel ini adalah penyampaian humor yang ringan. Pada awal membaca unsur humor dari novel tersebut tidak terdeteksi, tetapi setelah di pertengahan halaman ada beberapa bagian yang memunculkan tawa pembaca. Namun, humor tersebut masih ringan tidak terlalu berat dan memungkinkan pembaca tidak akan tertawa jika  bagian tersebut tidak sesuai dengan selera humor pembaca. 

Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, novel Timun Jelita (Volume 1) pada bagian ‘Kuntilanak Villa’ merupakan bagian sulit dimengerti mengapa bagian ini muncul, walaupun bagian ini berisi tentang suasana yang menginterpretasikan judul bagian itu sendiri. Dibandingkan dengan bagian bagian lain yang masih relevan dengan ide novel tersebut yaitu bermain musik. Bagian ‘Kuntilanak Villa’ tidak ada korelasinya dengan konsep novel tersebut yaitu musik dan pada bagian ini juga humor yang ditawarkan kurang masuk. 

Rekomendasi dan Kesimpulan

Novel Timun Jelita (Volume 1) karya Raditya Dika sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja dan dewasa karena novel ini menggambarkan latar suasana kehidupan rumah tangga Timun dan Putri, dan kehidupan petualangan cinta dari Jelita. Bahasa yang berasal dari istilah dalam bidang musik terutama untuk alat musik gitar seperti Case Gitar, scale length, Cubase, Audio Interface, Virtual Amp, dan lain sebagainya. 

(Ludviana Fatmasari, Universitas Negeri Yogyakarta)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *