Bahas Berbagai Permasalahan dalam Lingkup Kampus, Forkesma 2025 Tuai Antusiasme Mahasiswa Polines

Dok: Irfan

Polines, Dimensi (12/01) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) telah mengadakan Forum Kesejahteraan Mahasiswa (Forkesma) pada program kerja tahunan Kementerian Advokesma yang dilaksanakan pada Jumat (10/01) lalu. Kegiatan tersebut digelar di Kantin Teknik Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan mengusung tema “Kampus Mendadak, Janji Mangkrak”. Forum yang berlandaskan keresahan mahasiswa serta bertujuan agar tuntutan-tuntutan mahasiswa dapat didengar serta direalisasikan dengan tegas oleh institusi ini turut dihadiri oleh mahasiswa Polines dari berbagai jurusan serta dari delegasi organisasi mahasiswa (Ormawa). Output dari forum ini yakni menyatukan berbagai pandangan mahasiswa terkait masalah-masalah yang muncul sehingga menjadi satu padu yang kemudian akan terbentuk daftar tuntutan yang akan diajukan untuk institusi.

Forkesma pada tahun ini mengangkat permasalahan mengenai Pusat Bantuan Mahasiswa (PBM), tempat parkir, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), birokrasi, serta gedung serba guna. Pelayanan dan perekapan jumlah kompensasi di setiap jurusan mengalami perbedaan dimana ini menjadi keresahan para mahasiswa terutama jurusan akuntansi. “Transparansi sangat susah, tidak adanya  rekapan meski sudah 2 tahun yang lalu berjanji untuk diadakannya rekapan mingguan,” keluh Rifa yang merupakan salah satu mahasiswa jurusan akuntansi. Tidak hanya itu, salah satu tuntutan yang gencar dibahas yakni terkait tempat parkir Tata Niaga (TN) yang tak kunjung usai hingga tahun 2025. Muhammad Doni, selaku Menteri Advokesma menjelaskan terkait tuntutan parkiran yang mangkrak. “Tahun lalu membahas kapan realisasi pembangunan parkiran dan sekarang telah terealisasikan meski terdapat kemoloran agenda,” jelas Doni. Tak hanya itu, pembahasan lain seperti KTM yang menjadi permasalahan angkatan 2022 juga dibahas pada forum ini. “KTM telah terealisasikan pada angkatan 2023 dan 2024. Namun, untuk angkatan 2022 masih ada kendala,” tambah Doni.

Tuntutan-tuntutan tersebut akan direkap dan dijadikan draf tuntutan untuk dikemas lebih lanjut ke institusi. Aura Putri, selaku ketua pelaksana turut menjelaskan alur pengaduan ke institusi. “Aspirasi dicatat dalam draf tuntutan lalu ditandatangani ke 5 jurusan sebagai perwakilan seluruh mahasiswa serta tanda tangan Wakil Direktur 3 bidang kemahasiswaan,” tutur Aura. Selanjutnya penagihan janji pada Reses Akbar yang diadakan oleh BPM berlandaskan dari beberapa hal dari draf tuntutan. Kendati demikian, kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menyuarakan pendapat mengenai permasalahan di Kampus. “Harapannya mahasiswa semakin kritis untuk kedepannya karena BEM juga memiliki tempat untuk menampung aspirasi mahasiswa,” pungkas Zakaria, perwakilan mahasiswa jurusan elektro.

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *