Prahara Olimpiade Polines 2022: Peraturan Semu Tanpa Titik Temu

Ilustrator: Safiatun

Polines, Dimensi (03/03) – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sport Politeknik Negeri Semarang (Polines) resmi mengadakan Olimpiade Polines pada Senin (28/02) hingga Kamis (03/03). Kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh program studi (prodi) di Polines ini semula berjalan dengan lancar. Namun, pada Senin (28/02) lalu, sempat timbul permasalahan bermula dari tim prodi Diploma 4 (D-4) Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi (PE) yang membawa supporter saat pertandingan berlangsung. Sedangkan, berdasarkan Ketentuan Pemain Sepak Bola Olimpiade 2022 telah tercantum larangan untuk membawa supporter dan penonton.

Hal tersebut diperkuat dengan turunnya Surat Pemberitahuan No. 11/PL4.6.14.04/SPB/II/2022 tentang larangan membawa supporter oleh UKM Sport pada Rabu (16/02) lalu. Kendati demikian, Dang, salah satu pemain dari tim prodi D-4 Teknik Telekomunikasi (TE) merasa kecewa dan turut mempertanyakan terkait perubahan keputusan panitia yang semula mendiskualifikasi tim PE menjadi pertandingan lanjutan pada Selasa (01/03) kemarin. “Cukup kecewa, awalnya panitia melakukan Walkover (WO) kepada TE. Tetapi, sekitar pukul 20.00 kurang (28/02), kami dihubungi kalau ada perubahan keputusan pertandingan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Teofilus Bintang selaku koordinator supporter dari tim PE mengatakan bahwa pihaknya mengaku salah, tetapi tidak terima apabila tim dari jurusannya didiskualifikasi. Menurutnya, tidak ada ketentuan hukuman diskualifikasi jika membawa supporter dan hanya sekadar larangan saja. “Kami memang salah, tapi saya protes ke panitia karena setelah kami baca dan bedah peraturannya, tidak ada ketentuan jika membawa supporter akan didiskualifikasi,” ujar Teo.

Peliknya persoalan tersebut semakin memuncak dengan tidak hadirnya tim TE saat pelaksanaan pertandingan lanjutan pada Selasa (01/03) kemarin. Berdasarkan data terakhir, Autad Sadidan yang juga pemain dari tim TE turut menambahkan bahwa kemungkinan ujung dari persoalan ini yaitu timnya mendapat diskualifikasi. “Dari pesan terakhir yang di-forward ke grup tim kami, panitia akan menunggu sampai jam pertandingan dan jika belum datang akan didiskualifikasi. Jadi kemungkinan kami didiskualifikasi,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan rumitnya kasus ini, UKM Sport selaku panitia Olimpiade Polines 2022 belum memberikan tanggapan dan komentar apapun, hingga artikel ini diterbitkan. Terlepas dari hal itu, Teo berharap agar semua pihak dapat mengevaluasi diri terkait dengan permasalah ini. “Mesin harus evaluasi agar taat peraturan, UKM sport harus evaluasi besar-besaran tentang peraturan dan olimpiadenya. Untuk Prodi TE, supporter pun tidak mengganggu di lapangan,” ucap Teo. Di Akhir, Autad menegaskan bahwa pihaknya telah menaati peraturan dan kecewa dengan jalannya pertandingan yang tidak sesuai peraturan yang ada. “Peraturan ini sangat penting dalam menjalankan sebuah proker, takutnya kalau sekali dilanggar akan ada peraturan-peraturan lain yang tidak berlaku di situ,” pungkasnya.

(Annisa Nur)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai