WaRNA 2024 Hari Pertama: Miskomunikasi Sebabkan Disintegrasi Panitia
Polines, Dimensi (27/08) – Wawasan Almamater dan Orientasi Akademik (WaRNA) Politeknik Negeri Semarang (Polines) tahun 2024 telah dilaksanakan pada Senin (26/08) kemarin. WaRNA tahun ini mengusung tema “Membentuk Jiwa Kesatria Muda yang Berintegritas dan Berbudi Pekerti Luhur untuk Kemajuan Bangsa”. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dibuka dengan Rapat Terbuka Senat di lapangan hijau sejak pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh 2807 mahasiswa baru.
Berbeda dari tahun sebelumnya, WaRNA 2024 menyediakan berbagai sponsor dan penugasan untuk mahasiswa baru yang lebih variatif meski pelaksanaannya sempat tertunda selama dua minggu. Ahmad Fikri selaku Ketua Pelaksana WaRNA mengungkapkan bahwa hal tersebut justru memberikan kesempatan bagi panitia untuk memaksimalkan persiapan. “Jika WaRNA dilaksanakan mulai tanggal 12 pasti hasilnya tidak sebaik sekarang,” ungkap Fikri. Ia bahkan menambahkan bahwa hal tersebut tidak memberikan kerugian yang besar bagi pelaksana. “Pengaruh anggaran dan logistik itu tidak ada dan semuanya sudah ter-backup,” tuturnya.
Kendati demikian, salah satu panitia WaRNA menuturkan bahwa adanya penundaan serta penambahan kuota mahasiswa baru dari pihak institusi justru menyebabkan keluhan dari beberapa organisasi mahasiswa. “Banyak organisasi mahasiswa yang mengeluh terkait pelaksanaan WaRNA karena berkaitan juga dengan vendor untuk pemesanan,” ungkap salah satu panitia WaRNA. Terlebih, penambahan jumlah mahasiswa baru juga berdampak pada penambahan jumlah kuota catering untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dimana setiap UKM mendapat penambahan sebanyak 13 porsi catering dari porsi semula.
Rahma selaku koordinator konsumsi UKM Wahana Pecinta Lingkungan Hidup (Wapalhi) menyebutkan bahwa porsi yang dipesan oleh mahasiswa baru tidak terpenuhi dari porsi yang ditentukan oleh panitia. “Hanya 49 yang memesan dari total kuota 90 porsi catering yang diberikan panitia,” ujar Rahma. Sejalan dengan Rahma, Chaesa Aurelia selaku koordinator catering WaRNA UKM Polytechnic Computer Club (PCC) menjelaskan bahwa hanya ada setengah pesanan yang masuk dari kuota yang disediakan. “Kuota awal 86, tetapi hanya terdapat 47 pesanan dari mahasiswa baru,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa adanya penambahan kuota porsi catering juga memunculkan kebingungan karena informasi diterima secara mendadak. “Bingung karena mau menyiapkan catering dengan porsi banyak, tetapi di sisi lain takut tidak dibeli,” tambahnya.
Tak sampai disitu, perubahan jadwal stand minum bagi organisasi mahasiswa yang semula tiga hari menjadi dua hari juga menjadi keluhan. Salah satu panitia WaRNA menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal dari berbagai pihak Ormawa. “Banyaknya agenda pada hari ketiga seperti Pengembangan Potensi Mahasiswa (PPM), Cakra, dan suporteran sehingga diputuskan untuk ditiadakannya stand minum,” ungkap salah satu panitia. Hal tersebut menimbulkan protes dari beberapa pihak UKM yang menyediakan stand minum karena informasi yang mendadak. “Stand yang awalnya tiga hari diubah menjadi dua hari padahal sudah membeli persediaan untuk menjual minum selama tiga hari,” ujar Chaesa.
Meski begitu, hari ini (27/08) pada pukul 12.55 WIB melalui grup WhatsApp koordinasi stand minum, keputusan ditiadakannya stand minuman kembali diganti ke keputusan awal. “Penjualan minuman pada hari ketiga bisa tetap dilakukan, maksimal selesai jam 11.30 WIB karena setelahnya diadakan PPM,” pungkas salah satu panitia WaRNA dalam grup tersebut.
(Dwi)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam