Gaungan #deklarasigolput, Tak Berpengaruh Pada Pelaksanaan Pemira 2022

Ilustrator: Sofiya

Polines, Dimensi (23/04) – Pemilihan Raya (Pemira) tahun 2022 telah dilangsungkan mulai Senin – Jumat (18-22/04) kemarin secara daring melalui sistem klik, dengan tambahan hari pada Sabtu (23/04). Merujuk pada artikel di lpmdimensi.com sebelumnya yang berjudul “Gaungan Deklarasi Golput : Tunda atau Tetap Lanjut?” telah muncul gaungan #deklasarigolput pada hari menjelang Pemira, Minggu (17/04) lalu. Kendati demikian, adanya deklarasi tersebut tidak berimbas pada pemilihan suara pada pelaksanaan Pemira kali ini, dengan total suara masuk per Jumat (22/04) sebesar 70 persen, dengan presentase suara masuk merata pada setiap jurusan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Safi Mukholafatul selaku ketua Komisi Pemilihan Raya bahwa angka presentase belum memilih di setiap jurusan hampir sama. “Secara signifikan saya katakan hampir seluruh jurusan itu 27% partisipan yang belum memilih. Jadi memang semuanya rata,” paparnya saat diwawancarai pada Jumat(22/04). Ia menambahkan bahwasanya deklarasi golput tidak terlalu berpengaruh karena hasil sekitar 70 persen suara yang ada, berasal dari seluruh jurusan karena pemilihannya serentak. “Deklarasi golput itu tidak berpengaruh signifikan pada hasil suara di Pemira dan tetap mendapatkan sekitar 70 persen suara yang jumlahnya di semua jurusan,” ungkap Safi.

Selaras dengan Safi, Galang Mahadika selaku Wakil Ketua I Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin (HMM) mengungkapkan bahwa deklarasi tersebut hanya argumen dari beberapa mahasiswa dan tidak berpengaruh dengan Pemira di Jurusan Teknik Mesin. “Menurut saya tidak terlalu berpengaruh, karena itu hanya argumen dari beberapa mahasiswa,” tuturnya. Ia menambahkan adanya berbagai kendala dari ID dan password serta persyaratan foto dengan kartu identitas hingga calon yang kurang menarik hati, meskipun pihaknya telah melakukan sosialisasi hasilnya antusias menurun. “Dari kami sudah melakukan sosialisasi terkait Pemira, tetapi beberapa kendala yang ada menyebabkan sedikit rumit,” imbuh Galang. Kendala tersebut salah satunya turut dialami Rizal Ega selaku mahasiswa Jurusan Teknik Mesin sekaligus menjadi pembicara dalam Twitter Space dalam deklarasi golput, mengungkapkan dirinya pun belum memilih hingga Jumat (22/04) dikarenakan terkendala ID dan password saat log in. “Dari saya sendiri lihat besok bagaimana, karena ini masih terkendala,” ungkapnya.

Aufa Fadlol, mahasiswa Jurusan Akuntansi yang turut menyebarkan informasi deklarasi golput, mengatakan bahwa deklarasi tersebut sebenarnya hanya untuk menyindir kinerja dari KPR ataupun Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Sedangkan, untuk hak pilih dikembalikan ke masing-masing individu. “Deklarasi golput sebenarnya untuk menyindir kinerja KPR dan BPM, hak pilih dikembalikan ke masing-masing,” kata Aufa. Terlepas dari hal tersebut, Safi turut mengajak untuk menggunakan hak suara pada pemilihan ini. “Ayo teman-teman gunakan hak pilih kalian. Baik buruknya keberjalanan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) ada di pemimpinmu,” pungkas Safi.

(Kharisma, Ulya)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai