WaRNA 2024 Hari Kedua: Hijaukan Kampus Melalui Inovasi Procika

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wahana Pencinta Lingkungan Hidup (Wapalhi) sedang memberikan pengarahan kepada mahasiswa baru terkait Program Cinta Kampus (Procika).
Dok. Adrian

Polines, Dimensi (27/08) – Program Cinta Kampus (Procika) telah dilaksanakan pada Selasa (27/08), tepatnya di hari kedua Wawasan Almamater dan Orientasi Akademik (WaRNA). Kegiatan ini turut diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Politeknik Negeri Semarang (Polines) dan didampingi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wahana Pencinta Lingkungan Hidup (Wapalhi) yang bertempat di Lapangan hijau Polines. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 17.00–17.30 WIB, sekaligus menutup kegiatan WaRNA pada hari kedua. 

Dari segi acara, pelaksanaan Procika tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut meliputi tiga konsep yang dibawakan Wapalhi untuk Procika tahun ini, seperti melakukan demonstrasi mengenai pembuatan pupuk kompos, penanaman bibit, serta penempatan tempat sampah di setiap jurusan. Yafina Alayaida selaku Ketua Pelaksana Procika menjelaskan susunan kegiatan acara tersebut. “Sebelumnya memilah sampah yang akan dijadikan kompos, kemudian saat Procika terdapat pembuatan kompos, penanaman, dan pemberian tong sampah,” jelas Yafina.

Fahreza Aldryan yang kerap dipanggil Ryan selaku Koordinator Seksi Acara pada kegiatan WaRNA menjelaskan terkait partisipasi peserta. “Mengambil lima mahasiswa per gugus, dengan pembagian dua mahasiswa untuk kegiatan penanaman bibit, serta tiga mahasiswa lainnya melakukan penempatan tempat sampah di setiap jurusan,” jelas Ryan. Terkait penempatan tempat sampah, Ryan menyebutkan beberapa lokasi. “Ada beberapa titik di setiap jurusan seperti Kantin Tata Niaga, Kantin Teknik, Kantin Kolam Kodok, Form Work Teknik Sipil, serta Lorong Gedung Administrasi Bisnis,” sebutnya.

Turut menambahkan, Yafina menyebutkan bahwa hanya tersedia lima bibit dan penanaman bibit hanya di beberapa sudut saja. “Hanya menyediakan lima bibit dan menanam satu di Gedung PKM, dua di Belakang Gedung Administrasi Bisnis, dan dua di Belakang Laboratorium Akuntansi,” tambah Yafina. Bersamaan dengan itu, mahasiswa yang ada di lapangan dapat menonton secara langsung mengenai pembuatan pupuk kompos yang didemonstrasikan oleh Wapalhi.

Di samping itu, kegiatan ini didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang dengan memberikan bibit tanaman kebun dan lima set tempat sampah yang terdiri dari masing-masing satu tempat sampah organik dan anorganik. Yafina memutuskan untuk meminta bantuan kepada DLH Kota Semarang agar tak terjadi iuran seperti tahun lalu. “Disetujui oleh pihak DLH pada akhir bulan Juni,” tutur Yafina. Tak hanya itu, Wapalhi juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terkait program kerjanya yakni bank sampah. Ryan memaparkan bahwa mereka memilah sampah–sampah yang dapat dijadikan pupuk kompos. “Mereka bekerja sama untuk memilah sisa–sisa makanan dari bungkusnya dan dikumpulkan di sampah organik,” tutur Ryan. 

Sejalan dengan itu, Fisma Andreyani selaku mahasiswa baru Jurusan Teknik Elektro berpendapat bahwa kegiatan Procika sangat membantu. “Daripada dibuang, sampah bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat,” ujar Fisma. Terlepas dari hal tersebut, Yafina berharap kegiatan Procika dapat menyadarkan mahasiswa akan pentingnya kebersihan lingkungan. “Diharapkan mahasiswa baru dapat mengolah sampah baik yang organik maupun non organik di sekitarnya,” pungkas Yafina. 

(Ellysheba)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *