Semardi Berkelahi
Oleh: Ragil Nur
Pagi itu, terik memaksaku untuk beranjak
Kantuk masih bergelantungan di sekujur badan
Lini masaku bertebaran berita, ramai berteriak
Tepat hari ini adalah latar waktu semua kabar baik dan buruk disebarluaskan
Iya, aku adalah siswa menjelang semester yang hampir tuntas
Sembari cemas, kucoba peruntungan di sumur ilmu yang disebut universitas
Menanti masa giliranku tiba
Kabar baik yang kuharap nanti datangnya menyapa
Pagi itu, dengkurku berganti kokok ayam
Bahkan ayahku sudah di sungai yang jeram
Aku beranjak dari tempatku melelehkan lelah
Sedang ibuku mencari upah dari rumah ke rumah
Kukenakan kaca pembantuku
Menempatkan di pangkuan mata
Kubuka ponsel kecilku
Dan aku diterima di tempat yang aku damba, universitas namanya
Pagi itu, harapan mengudara ke atas
Menguap layaknya sublimasi api di tepi teras
Bahkan semesta seakan berkata "nak cemasmu sekarang terbayar tuntas"
Hingga kemudian, pada semua bahagia yang seketika itu berujung pada berita nahas
Kemelut awan tak terarahkan
Lolongan kecewa semakin memekikkan
Mengapa beruntung tidak datang ketempat yang ku siapkan untuk singgah
Tidak layakkah saya menjadi mahasiswa yang menerima tuah?
Sebab makhluk kaya nan berada itu merampas hak manusia lain
Tuan muda keturunan raja itu merenggas hak si miskin
Berakhir inginku pada kalimat percuma
Nuraninya terlanjur buta layaknya berhala
Bajingan
Sore itu, aku terlalu berduka
Ku habiskan pagi hingga soreku dengan sia-sia
Air mata mengucur berirama
Tempat sumber bijaksana itu, universitas katanya
Memaksaku menangis terseka-seka
Dijeratnya aku dengan biaya yang tak dapat kusangka
Nyatanya tujuan negara pada Undang-Undang Dasar Empat Lima
Hanya mitos belaka
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Nyatanya disediakan untuk masyarakat yang berada
Semula ku kira bisa berkembang sangat luas
Nyatanya sumur yang meraup untung jutaan kertas
Yang bersuara demi rakyat dengan penuh antusias
Nyatanya berupa sistem jahil yang dipaksa berjalan bebas
Malam itu, cahaya berganti redupan yang nyala
Dan aku tertawa seperti sudah gila
Kuputuskan nasibku menjadi kunang-kunang saja
Advertisements
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam