FKMPI Polines, Kembali Gelar Aksi GAJAH Dengan Tanam Mangrove dan Bersih Pantai

Penanaman Bibit Pohon Mangrove oleh Peserta
Dok. Irfan

Polines, Dimensi (28/04) – Gerakan Jawa Hijau (GAJAH) sebagai aksi peduli lingkungan kembali diadakan oleh Organisasi Kemahasiswaan Menginduk (OKM) Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) Politeknik Negeri Semarang (Polines). Bertempat di Pantai Tirang, Wisata Mangrove Tapak, Tugurejo, Kota Semarang pada Sabtu (27/04) lalu, acara berlangsung mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Acara yang dinilai cukup bermanfaat untuk menjaga ekosistem lingkungan pada wilayah pesisir ini diikuti oleh beberapa volunteer dan berkolaborasi dengan Astra Daihatsu, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, Cabang Dinas Kehutanan Kota Semarang, serta Kelompok Bina Tapak Lestari.

Berdasarkan keterangan Muhammad Saddam selaku Ketua Pelaksana, kegiatan tanam mangrove serta bersih pantai dalam acara bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar, khususnya wilayah pesisir Kota Semarang. “Tujuannya sebagai gerakan aktif dan partisipatif dalam menjaga kota Semarang dari bencana alam seperti abrasi pantai dan banjir,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa acara yang didukung Eco Edu Wisata Mangrove ini, dilatarbelakangi oleh minimnya hutan mangrove di Kota Semarang sehingga bencana banjir rob sering terjadi. “Di Semarang ini sangat sedikit hutan mangrove untuk menahan kenaikan air laut sehingga cukup sering terjadi banjir rob dari laut serta abrasi,” tambahnya.

Selaras dengan Saddam, Septian Adi, salah satu pengelola Eco Edu Wisata Mangrove Tapak, menilai bahwa adanya kegiatan bersih pantai dalam rangkaian acara sangat membantu para pengelola wilayah pantai untuk membersihkan sampah kiriman akibat laut pasang yang cukup banyak. “Sampah kiriman terlalu banyak dan jumlah anggota kami terbatas, adanya acara ini sangat membantu,” terangnya. Meski sempat terjadi kendala dalam pengiriman bibit akibat miss komunikasi, jalannya acara dapat berlangsung sebagaimana mestinya.

Tak hanya itu, kegiatan yang melibatkan peserta umum ini, cukup mampu menarik antusiasme mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, diantaranya Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Terbuka (UT). Partisipan acara pun terdiri dari 50 orang volunteer, 20 orang panitia, dan 25 orang tamu undangan. “Kami memang membuka pendaftaran peserta untuk umum sehingga siapapun dapat bergabung dalam kegiatan,” jelas Saddam. Ia juga menambahkan, bahwa dibanding kegiatan pada tahun sebelumnya, terdapat pengurangan bibit mangrove yang disediakan dalam kegiatan tahun ini karena harus menyesuaikan lahan di lokasi penanaman. “Tahun ini kami menyediakan 2000 bibit pohon mangrove, berbeda dengan tahun lalu, kami menyediakan 3000 bibit, dikarenakan perbedaan lokasi sehingga kami mengurangi jumlah bibit pohon.”

Melalui acara ini, Farid Nur selaku volunteer dari Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) berharap kedepannya mahasiswa semakin memiliki inisiatif untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan guna mencegah terjadinya bencana. “Harapan saya mahasiswa bisa tergerak hatinya untuk melestarikan ekosistem pantai guna mencegah abrasi dan kenaikan air,” ujar Farid. Septian Adi juga berharap pohon mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat menyelamatkan lingkungan di sekitar pantai. “Harapannya pertumbuhan tanamannya baik agar bisa menyelamatkan lingkungan,” pungkasnya.

(Emi Anggoro, Irfan Hanafi)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *