GO Polines Mengajar 2022/2023 Bersama Yayasan Difabel Hati Bapa Berlangsung Meriah

Pembuatan kerajinan tangan bersama anak-anak Yayasan Difabel Hati Bapa
Dok. Imam Mahdi

Semarang, Dimensi (20/11) – Kementerian Sosial Masyarakat (Sosmas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) menggelar Grand Opening (GO) Polines Mengajar 2022/2023 dengan tema ‘Berpijar Sanubari Bersama Polines Mengajar Semangat Membangun Bangsa yang Berprestasi’. Acara yang diselenggarakan pukul 07.00 – 09.30 WIB ini, bertempat di depan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosmas, Organisasi Mahasiswa Menginduk (OKM) Polines Mengabdi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bawah naungan Kementerian Sosmas, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan mahasiswa umum Polines dengan Yayasan Difabel Hati Bapa. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan anak di daerah terpencil ini berlangsung dengan meriah.

Timotius Joko selaku Ketua Yayasan Difabel Hati Bapa mengaku sangat antusias saat mengikuti acara tersebut. Ia menyebutkan bahwa dalam mengajar tidak hanya membutuhkan skill yang mumpuni, namun juga niat yang tulus. “Terpenting adalah memiliki niat dan hati yang tulus untuk berbagi ilmu kepada mereka yang istimewa,” ujarnya. Lebih lanjut, Yasmin Anindita selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) Polines Mengajar, mengatakan bahwa dengan adanya program ini dapat meningkatkan partisipasi dalam pemerataan pendidikan anak di daerah terpencil. Selain itu, program tersebut juga mendayagunakan untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di daerah terpencil dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi,” ujar Yasmin.

Sejalan dengan Yasmin, Idha Rizki selaku Menteri Sosmas, mengatakan bahwa kegiatan ini memiliki target untuk merealisasikan gerakan kolaboratif dan perwujudan penerimaan ilmu nonformal. “Targetnya dapat mencerdaskan anak bangsa dengan ilmu nonformal yang kami berikan,” ucap Idha. Terkait kolaborasinya dengan Yayasan Difabel Hati Bapa, Idha menjelaskan pihaknya menginginkan pengajaran yang tidak untuk anak-anak normal saja. “Kebetulan kami dan pihak yayasan memiliki tujuan pengajaran yang sama,” tambahnya.

Selain bekerja sama dengan yayasan difabel, acara ini juga mengajak mahasiswa Polines untuk berpartisipasi sebagai volunter. Pada acara GO hari ini, terdapat sepuluh volunter yang bertugas untuk mendampingi, berinteraksi, dan mengawasi anak-anak difabel selama acara berlangsung. Maura Yasmine sebagai salah satu Volunter Polines Mengajar, menyebutkan bahwa antusias dalam acara GO kali ini sangat meriah dikarenakan terdapat penampilan khusus dari anak-anak Yayasan Difabel Hati Bapa. “Ada penampilan dari Difa Band, vokal grup, solo perform, serta membuat kerajinan tangan bersama,” ujar Maura.

Di samping itu, Timotius berharap agar seluruh masyarakat terutama mahasiswa dapat peduli terhadap orang-orang yang memiliki keistimewaan. “Mahasiswa bisa lebih peduli dan sadar bahwa mereka membutuhkan pendampingan,” ujar Timotius. Sejalan dengan Timotius, Idha juga berharap dengan adanya acara ini dapat me-branding Polines di kalangan masyarakat umum dan meningkatkan skill mengajar bagi mahasiswa Polines. “Harapannya, supaya masyarakat umum mengetahui eksistensi Polines dan meningkatkan skill mahasiswa dalam mengajar,” pungkas Idha.

(Kharisma)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *