Si Rami: Sedotan Minuman Alami dari Batang Rami

Polines, Dimensi (29/09) – Salah satu Tim Program Perberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jazirah Politeknik Negeri Semarang (Polines) berinovasi untuk membuat sedotan minuman alami dari bahan baku batang rami. Inovasi produk yang diberi nama “Si Rami” ini bertujuan untuk mengurangi sampah sedotan plastik. Disamping itu, pengolahan produk ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani rami, khususnya yang ada di desa Sitiharjo, Wonosobo, Jawa Tengah, dan para petani rami lainnya.

Mengenai pembuatan produk Si Rami, Ayuvie Mahira, selaku Ketua Tim, menjelaskan bahwa inspirasi pembuatan produk berasal dari banyaknya sampah plastik di lingkungan masyarakat. “Si Rami atau Sedotan Alami Ramah Lingkungan ini, awalnya terinspirasi dari banyaknya sampah plastik sehingga tim kami terdorong memanfaatkan potensi pada batang rami,” ujarnya. Ayuvie juga menyampaikan untuk memperluas jangkauan penjualan Si Rami, pemasaran akan dilakukan melalui marketplace online maupun pameran produk secara offline.

Terkait dengan sistem produksi, Muhammad Mukhlisin, selaku Pembimbing Program, menyampaikan pesannya agar memperhatikan proses produksi dan pemasaran. “Dalam proses produksi batang rami, penyimpanan bahan baku harus sangat diperhatikan agar terjaga kondisinya,” ujarnya. Selain itu, Mukhlisin juga menyampaikan pentingnya memperhatikan sasaran pasar untuk memperluas produk Si Rami. “Perlu juga memperhatikan sasaran pasar karena belum semua kalangan masyarakat mau beralih dari sedotan plastik,” tambahnya.

Mengenai keuntungan produk, Sri Lestari, salah satu warga Wonosobo yang menjadi mitra produksi, turut mengungkapkan bahwa Si Rami dapat membuat ibu rumah tangga di daerah setempat lebih produktif setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya. “Produksi sedotan rami ini menguntungkan dan menambah produktivitas para ibu rumah tangga,” ujarnya. Sri juga menyampaikan kendala yang dialami dalam produksi adalah cuaca yang sering hujan sehingga bahan baku berjamur sebelum diproduksi. Selain itu, produksinya juga baru dimulai Selasa (20/09) lalu sehingga belum bisa dipasarkan. “Produksi baru dimulai minggu lalu, jadi belum dipasarkan,” tambahnya.

Terlepas dari semua itu, Mukhlisin berharap produk sedotan dari rami ini dapat dikenal masyarakat luas. “Harapan saya semoga produk Si Rami semakin meluas dan masyarakat dapat menggunakannya,” ujar Mukhlisin. Sejalan dengan Mukhlisin, Sri juga berharap agar produk ini menjadi upaya dalam mengurangi limbah plastik di masyarakat. “Semoga masyarakat dapat mengurangi limbah anorganik dan produksi batang rami berhasil dikelola sehingga dapat segera dipasarkan,” pungkas Sri.

(Inayah Bulan)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. baraq berkata:

    Saya sudah pernah mendengar inovasi seperti ini sebelumnya, namun jika untuk mengurangi limbah plastik sepertinya kurang efektif karena seperti yang kita lihat pada gambar di artikel ini, kemasan sedotan tersebut menggunakan plastik dan kertas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *