Tak Ada Urgensi, Pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis I Ditiadakan

Surat Pemberitahuan Nomor 18/PL4.6.2.1/SPB/XI/2021

Polines, Dimensi (27/11) – Pada Agustus 2021 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) telah melakukan pendataan mahasiswa yang belum melaksanakan vaksin,  dengan tujuan untuk diupayakan Program Vaksinasi Dosis I. Namun, berdasarkan Surat Pemberitahuan Nomor 18/PL4.6.2.1/SPB/XI/2021 pada Jumat (26/11) kemarin, Program Vaksinasi Dosis I yang dicanangkan tersebut ditiadakan. Keputusan ini mempertimbangkan tidak ada lagi urgensi pelaksanaan vaksinasi oleh BEM, lantaran hampir seluruh mahasiswa Polines telah melakukan vaksinasi mandiri. Hal tersebut sesuai dengan hasil riset “Update Pemetaan Vaksinasi bagi Mahasiswa Polines” pada (09-15/10) lalu.

Erlangga Dwi selaku Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) BEM Polines, mengungkapkan bahwa hasil dari riset yang dilakukan BEM tercatat 96% mahasiswa aktif Polines telah melaksanakan vaksin. “Untuk pendataan vaksinasi yang kemarin kami lakukan, 96% mahasiswa sudah melakukan vaksinasi,” ungkapnya. Berdasarkan riset yang diisi oleh 4.027 responden dari keseluruhan jumlah mahasiswa, diketahui terdapat 159 mahasiswa yang belum melaksanakan vaksin. Mengacu pada data tersebut, ia menyampaikan bahwa urgensi untuk pelaksanaan vaksin dirasa tidak terlalu mendesak karena mayoritas mahasiswa sudah melaksankan vaksin. “Melihat data tersebut, menurut kami urgensi pelaksanaanya tidak terlalu mendesak karena mayoritas mahasiswa sudah vaksin,” terangnya.

Sebelum surat pemberitahuan ini diterbitkan, pelaksanaan vaksin tersebut sempat tak menemukan titik terang. Hal itu dikarenakan adanya kendala terkait penyediaan tenaga kesehatan (nakes) oleh Institusi dan sulitnya komunikasi antara pihak BEM dengan insitusi. “Sejauh ini kendalanya ada di penyediaan nakes oleh institusi dan komunikasi BEM dengan institusi yang memang susah,” ujar Erlangga. Menanggapi hal ini, Sri Yati selaku Kepala Badan Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK), mengatakan bahwa institusi belum bisa terhubung dengan Kepala Puskesmas sampai November ini. “Terkait penyediaan nakes, saya belum bisa terhubung sampai sekarang. Disamping itu, usul saya pastikan jumlah yang akan divaksin berapa,” tuturnya saat diwawancarai pada Rabu (24/11) kemarin.

Anggitha Falabisahaya, salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi mengaku kecewa dengan kelambanan kepastian vaksinasi tersebut. “Jujur saya sebagai mahasiswa yang belum pernah vaksin merasa kecewa karena menunggu vaksin ini,” ujarnya. Ia pun mengaku khawatir menghadapi perkuliahan luring dan akhirnya memutuskan untuk melakukan vaksin yang disediakan oleh kampus lain. “Saya khawatir karena perkuliahan sudah mulai tatap muka. Akhirnya daripada menunggu, saya melakukan vaksin di kampus lain,” ungkapnya.

Mengenai kekhawatiran dan kebutuhan mahasiswa akan vaksin, Sri Yati mengatakan jika terdapat mahasiswa yang belum melaksanakan vaksin, dapat langsung datang ke Puskesmas Rowosari. “Institusi sudah berbicara dengan pihak puskesmas, jika ada mahasiswa Polines yang ingin vaksin, akan diprioritaskan dengan syarat membawa surat domisili bagi yang luar Semarang,” pungkasnya.

(Annisa Nur)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai