Semarak Menyambut Mahasiswa Baru, Pesima Kembangkan Beberapa Inovasi Baru

Berlangsungnya Pesima 2021 gelombang pertama pada Senin (13/09)
Dok. Pribadi

Polines, Dimensi (13/9)– Pengembangan Spiritual Mahasiswa (Pesima) 2021 gelombang pertama telah diselenggarakan pada Senin (13/09) hingga tiga hari mendatang secara daring melalui platform virtual Zoom Meeting. Pesima hari pertama disemarakkan oleh 900 partisipan lebih, termasuk peserta dan panitia. Dimana acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan sambutan dari Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan sebagai pembuka acara. Namun ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini Pesima hadirkan nuansa dan inovasi sebagai warna baru acara.

Ada beberapa nuansa pembeda kali ini, salah satunya yang menjadi pembeda yaitu mengundang pembicara ekternal. Hal ini seperti yang diungkapkan Iwan Budiyono selaku Penanggung Jawab Pesima tahun 2021. “Kita mengundang pembicara dari luar untuk menjelaskan materi Pesima kepada mahasiswa baru.  Sedangkan tahun sebelumnya hanya mengundang dosen internal sebagai pemateri,” tutur Iwan. 

Selaras dengan hal tersebut, Prazuda Hamzah selaku Ketua Pelaksana Pesima tahun 2021 membenarkan adanya pembeda tersebut. Alasan mengapa Pesima tahun ini mengundang pembicara dari pihak eksternal karena dosen yang seharusnya mengisi materi di Pesima hari ini sedang berhalangan sehingga diambillah langkah tersebut. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan adanya inovasi baru yaitu dibentuknya sesi Focus Group Discussion (FGD) di platform Google Meet setelah sesi materi inti. Hal ini tentu tidak tanpa alasan, FGD dibuat bertujuan melatih pemahaman peserta terhadap materi yang telah dijelaskan. “Sesi FGD ini sebagai tempat mahasiswa untuk melatih keterampilan berpikir mereka dalam memahami materi. Selain itu, di FGD diharapkan para mahasiswa baru bisa lebih saling mengenal satu sama lain,” jelasnya. 

Di sisi lain, bertujuan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, Pesima tahun ini juga melakukan pembukaan donasi yang bersifat tidak wajib bagi para mahasiswa. Yang mana donasi tersebut akan disalurkan ke panti asuhan. “Kami membuka donasi bagi para mahasiswa, tetapi sifatnya tidak wajib. Donasi akan kami kirimkan ke orang-orang yang membutuhkan,” tambah Prazuda. 

Berkaitan dengan beberapa inovasi baru yang ada, Fito Yusuf, seorang mahasiswa baru jurusan Teknik Mesin berpendapat bahwa inovasi ini cukup bagus dan sangat diapresiasi. Salah satunya dengan adanya sesi FGD. Ia mengungkapkan bahwa ia bisa lebih mengenal teman-teman baru yang satu bait dengannya sekaligus sebagai ajang bertukar pikiran dan menghargai pendapat orang lain. “Sesi FGD ini bisa untuk menambah relasi dan teman-teman baru. Meskipun beberapa orang masih terkesan malu-malu untuk mengemukakan pendapat mereka karena mungkin ini masih bertemu pertama kali”, ujar Fito.

Tak hanya itu, terkait inovasi donasi. Fito berharap bahwa inovasi tersebut bisa diteruskan hingga tahun-tahun selanjutnya dan dapat diserahkan kepada orang yang membutuhkan . “Harapan saya semoga donasinya dapat tersalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Tidak perlu banyak-banyak yang penting cukup dan ikhlas serta semoga yang diberi tanggung jawab terhadap donasi tersebut bisa amanah dalam menjalankan tugasnya,” pungkas Fito.

(Verro)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai