Menurunnya Anggaran Pusat, Sebabkan Kuota Penerima Bantuan UKT Polines Menurun

Pengumuman Nomor: 5087/PL4.6.1/KM/2021 mengenai penerima bantuan UKT
Dok. Pribadi

Polines, DIMENSI (14/09) – Penerima bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Semester Gasal Politeknik Negeri Semarang (Polines) 2021/2022 telah resmi diumumkan pada Jumat (10/09) lalu, melalui Surat Pengumuman Nomor: 5087/PL4.6.1/KM/2021. Bantuan UKT yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat guna membantu mahasiswa terdampak pandemi ini, mengalami penurunan kuota jumlah penerima. Hal ini disebabkan karena penyesuaian terhadap anggaran dari pemerintah. 

Mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Bantuan UKT/SPP Mahasiswa yang dirancang oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Pusladik) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, anggaran bantuan UKT pada Semester Gasal 2021/2022 ini menurun. Pada Semester Gasal dan Genap 2020/2021 lalu, Pusladik telah menyalurkan bantuan UKT masing- masing sekitar Rp 1 Triliun. Namun pada Semester Gasal 2021/2022, anggaran yang diusulkan hanya sebesar Rp 745 Miliar.

Disampaikan oleh Arifin, selaku staf Bagian Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK), kuota penerima bantuan untuk Polines sendiri mengalami penurunan dari 450 mahasiswa menjadi 333 mahasiswa. Sedangkan total mahasiswa yang mengajukan bantuan sejumlah 951, sehingga hanya 35% yang lolos. “Presentasenya 35% dari keseluruhan pengajuan yang masuk dan lanjut kami seleksi,” paparnya. Terkait proses seleksi, Arifin menambahkan bahwa diserahkan langsung kepada masing-masing perguruan tinggi. “Kami dari instansi melihat bagaimana keadaan orang tua misalnya ada yang meninggal atau terkena PHK di masa pandemi ini,” terang Arifin. 

Berkenaan dengan proses seleksi tersebut, Aprisa Yulian, salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis menanggapi, pihak Institusi belum mensosialisasikan bantuan dengan jelas. Hal ini menyebabkan persyaratan spesifik untuk lolos belum diketahui secara lengkap. “Informasi hanya disampaikan lewat grup kelas masing-masing,” tuturnya. Selain itu, selama masa pendataan, dirinya mendapati kendala dalam memasukkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sehingga terdapat kesalahan pada NIM yang terdaftar. “NIM yang terdaftar dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) berbeda dengan NIM asli dari Polines,” ucap Aprisa.

Terlepas dari permasalahan kendala, adanya penurunan jumlah penerima bantuan tersebut menimbulkan kekecewaan bagi mahasiswa. Ladifa Dwi, salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, menyampaikan bahwa bantuan UKT sangat diharapkan mahasiswa di tengah pandemi ini. “Harapannya  bantuan dapat terus diadakan dengan jumlah penerima yang bertambah dan tepat sasaran, benar-benar sampai kepada yang membutuhkan,” tuturnya. 

Sejalan dengan harapan mahasiswa, Arifin berharap bantuan ini dapat terus berjalan hingga semester selanjutnya, dengan jumlah penerima bantuan yang juga bertambah. “Melihat anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk bantuan kedepan, semoga bertambah,” Pungkas Arifin.

(Tania)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai