Pandemi Corona, Regenerasi Ormawa Polines Ditunda

Ilustrator: Allia

Polines, DIMENSI (3/06) – Pandemi Covid-19 memberikan dampak ke seluruh kehidupan manusia, tak terkecuali para organisatoris. Beberapa agenda yang telah dipersiapkan harus ditunda bahkan dibatalkan. Seperti yang dialami para organisatoris di Politeknik Negeri Semarang (Polines), beberapa agenda seperti regenerasi kepengurusan yang seharusnya dilakukan di bulan April harus ditunda.

Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polines, sebagai organisasi mahasiswa (Ormawa) tertinggi harus mengambil kebijakan terkait dengan regenerasi kepengurusan ormawa di Polines. “Sesuai kesepakatan dengan ormawa-ormawa lain, kita menunda dahulu program kerja regenerasi di masa pandemi ini,” ujar Kresna, Sekretariat Jendral (Sekjen) BPM Polines saat diwawancarai via chat Whatsapp. Ia mengatakan, program kerja regenerasi kepengurusan ormawa ditunda sampai keadaan kembali normal. Baru kemudian, setelah situasi normal program kerja regenerasi diprioritaskan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan program kerja lain yang memang belum dilaksanakan sesuai keputusan masing-masing ormawa. Kebijakan ini diambil atas dasar keputusan bersama dengan ormawa lain dan pihak institusi.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Mayang, Menteri Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM Polines Kabinet Aksi Inovasi. Saat ditanya via chat, Mayang menyampaikan perencanaan ulang terhadap seluruh kegiatan ormawa terutama program kerja regenerasi. “Kami meminta kembali ormawa menyetorkan rencana tanggal-tanggal kegiatan setelah 2 Juni,” ujar Mayang. Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ormawa dan penentuan tempat yang dikelola oleh Kemeterian Dalam Negeri (Kemendagri) BEM Polines.

Berdasarkan kesepakatan bersama, regenerasi kepengurusan ormawa Polines akan dilaksanakan maksimal sampai dengan akhir Juni. Kesepakatan ini telah diterima oleh semua ormawa yang ada di Polines, sebab ditengah pandemi seperti ini, hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah merencanakan ulang dan menunda program kerja masing-masing ormawa. Perencanaan ulang ini dilakukan dengan mempertimbangkan program kerja puncak dari masing-masing ormawa yang sebagian tertunda dan regenerasi kepengurusan yang seharusnya dilaksanakan maksimal akhir April.

Namun, beberapa ormawa telah melaksanakan rangkaian pemilihan ketua baru melalui daring. Seperti yang dilakukan oleh ormawa Wahana Pecinta Lingkungan (Wapalhi) Polines. Arsya, salah satu pengurus bagian hubungan masyarakat (humas) Wapalhi mengatakan bahwa telah dilakukan presentasi dari calon ketua baru Wapalhi secara daring. “Kegiatan pemilihan ketua baru, untuk presentasi oleh calon ketua dilakukan secara online melalui Googlemeet,” ujar Arsya melalui chat Whatsapp.

Tak hanya Wapalhi, beberapa ormawa lain juga sudah melakukan rangkaian kegiatan regenerasi. Bahkan, Himpunan Mahasiswa teknik Sipil (HMS) telah melakukan pemilihan ketua. “Alhamdulillah, beberapa bulan yang lalu HMS sudah melaksanakan pemilihan ketua,” ujar Kresna.

Menanggapi beberapa ormawa yang telah melakukan rangkaian pemilihan ketua baru melalui daring, Mayang mengapresiasi kebijakan yang diambil ormawa. “Saya mengapresiasi dan mendukung hal tersebut, karena setiap ormawa pasti memiliki kondisi yang berbeda,” ungkap Mayang melalui pesan suara. Ia mengatakan kebijakan ini dilakukan ormawa mengingat beberapa ketua ormawa merupakan mahasiswa tingkat akhir yang memiliki kesibukan tersendiri untuk menyusun tugas akhir, sehingga harus segera dilakukan rangkaian regenerasi kepengurusan.

BEM sendiri juga mengalami hal yang serupa dengan ormawa lain, ada beberapa agenda yang ditunda pelaksanaannya. Sedangkan untuk regenerasi, BEM menunggu hasil dari Pemilihan Raya (Pemira). Karena presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa yang terpilih nantinya yang akan menentukan struktur organisasi dari BEM Polines. Untuk saat ini, anggota pengurus BEM Polines masih menjalankan tugas serta tanggung jawab yang tersisa sembari mempersiapkan diri untuk purna tugas.

Diharapkan dengan ditundanya beberapa agenda ormawa di situasi saat ini, tidak menyurutkan semangat para organisatoris di Polines. Beberapa kebijakan yang diambil dalam situasi saat ini tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang, terlebih lagi kebijakan-kebijakan terkait regenerasi kepengurusan ormawa. Rangkaian regenerasi kepengurusan tidak menjadi masalah jika dilakukan secara online seperti yang telah dilakukan beberapa ormawa. Namun, untuk adat regenerasi kepengurusan ormawa akan dilaksanakan setelah pandemi ini berakhir.

(Ayu Anggraini, Rosita Galuh W.)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai