Usung Mekanisme dan Sistematika Baru Dalam Debat Pemira 2021

Dok. Pribadi

Agenda debat dalam Pemira (Pemilihan Raya) 2021 Politeknik Negeri Semarang (Polines) telah berlangsung sejak Jumat-Minggu (16-18/04). Pelaksanaan debat dibagi menjadi dua bagian yakni untuk  calon anggota BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) serta calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma). Bertempat di Gedung AD lama dan disiarkan secara virtual melalui platform Zoom Meeting. Mekanisme debat tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, tepatnya pada pembagian tim untuk calon anggota BPM dan banyaknya sesi dari Pasangan Calon (Paslon) Presma Wapresma.

Terdapat dua sesi dalam acara debat calon anggota BPM kali ini. Sesi I dimulai pukul 14.00-15.30 WIB dan sesi II pada pukul 15.30-17.00 WIB. Tiap sesinya, terdapat dua tim yaitu tim pro dan kontra yang masing-masing terdiri atas 3-4 orang dengan mosi berbeda. Tim yang terbentuk merupakan hasil penggabungan beberapa calon BPM yang berbeda jurusan. Penggabungan ini dimaksud untuk melatih kerja sama dan komunikasi antar setiap calon anggota BPM. “Nanti pada saat menjabat pasti anggota akan bekerja sama dalam tim, maka dari itu debat ini juga bermaksud utuk melatih kerja sama dan komunikasi calon anggota nantinya,” terang Adhitya Putra selaku Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR). Sedangkan untuk debat paslon Presma dan Wapresma, rencananya akan dilaksanakan dalam enam babak yaitu penyampaian visi misi, debat mosi 1 dan 2, tanya jawab, debat bebas, serta closing statement. Acara yang sudah berlangsung dua hari ini berjalan dengan kondusif. “Jumlah partisipan sudah lumayan banyak dan mereka tetap menjalankan aturan yang sudah ada,” jelas Novi Rara selaku Wakil Ketua KPR.

Mengenai pelaksanaan debat, calon anggota BPM dari Jurusan Akuntansi, Syahfitri Maharani menuturkan jika dirasa sudah cukup efektif. “Pelaksanaan debat berbeda dengan tahun lalu, dimana tahun ini semi daring sedangkan tahun lalu full daring. Ditambah adanya inovasi KPR yaitu pemilihan anggota kelompok dari berbagai jurusan juga menjadi ajang pengenalan diri atau menambah relasi,” jelasnya. Audience untuk debat ini terbuka bagi seluruh mahasiswa Polines, asalkan memenuhi persyaratan dan aturan yang sudah disiapkan panitia. Vidya Rizqi, salah satu mahasiswa jurusan Teknik Sipil mengatakan bahwa acara debat ini sudah berjalan dengan baik dan efektif. Dengan adanya acara ini, ia mengaku sudah dapat menentukan pilihannya dalam pemilihan beberapa hari ke depan. “Saya sudah bisa menentukan pilihan,” terangnya.

Di samping itu, Tazkia Puteri, salah satu mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, berharap serangkaian acara pemira tahun depan dapat berjalan dengan luring. “Apabila terpaksa dilakukan secara daring, semoga teknis acara disiapkan dengan lebih matang lagi,” pungkas Tazkia. Adapun Muhammad Hanief, calon anggota BPM jurusan Teknik Sipil, berharap untuk debat kedepan, tata tertib yang diberikan dapat menggunakan kosa kata yang lebih jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antar peserta serta ketepatan waktu pelaksanaan debat yang harus lebih diperhatikan. “Pemilihan kata pada tata tertib supaya lebih jelas dan diperinci lagi,” pungkasnya.

(Reporter : Diva dan Tania)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai