Imam Aldi Nugroho: Raih Prestasi di Tengah Aktifnya Berorganisasi

Potret Sosok Imam Aldi Nugroho
Dok. Pribadi

Berprestasi juga aktif berorganisasi mungkin itu adalah hal yang tepat untuk menggambarkan sosok Imam Aldi Nugroho, mahasiswa tingkat dua Politeknik Negeri Semarang (Polines) Jurusan Akuntansi. Di tengah kesibukan kuliah, Imam berhasil menorehkan prestasi dalam bidang Akuntansi. Pada ajang National Economic Accounting (NEAC) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, Imam bersama rekannya Vina dan Syafitri berhasil meraih juara pertama. Mahasiswa kelahiran 10 Mei 2001 ini juga pernah menjadi Top 10 Finalis Putra Ikon Boyolali pada tahun 2018.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kembang, Imam memang sudah aktif mengikuti lomba di berbagai bidang, seperti Lomba Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) Se-Kecamatan Selo dan berhasil menorehkan juara pertama. Namun, saat memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia sempat vakum. Baru setelah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Boyolali, Imam mencoba menekuni hobinya yaitu menyanyi. Dari hobi tersebut ia berhasil meraih prestasi berupa juara harapan pertama Lomba Macapat. Bakatnya ini ia lanjutkan ketika memasuki jenjang perkuliahan. Pada saat Pekan Raya Akuntansi tahun 2020, Imam mengikuti Lomba Duet Vokal di ajang Akuntansi Mencari Bakat dan berhasil meraih juara dua.

Mahasiswa asal Boyolali ini juga merupakan mahasiswa Bidikmisi. Jadi, selain kuliah ia harus aktif berorganisasi. Imam mengikuti beberapa organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Saat ini, Imam menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kamadiksi) Polines dan sebagai staff produksi di Polytechnic Limited Broadcasting System (PBLS FM). Di luar kampus, ia juga aktif dalam organisasi daerah yaitu sebagai anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali (FKMB) dan menjabat sebagai wakil bendahara di Lentera Muda Indonesia (LMI) cabang Semarang. Meskipun mengikuti banyak organisasi, Imam lebih mengutamakan kuliahnya. “Saya lebih memprioritaskan kuliah, kalau organisasi itu nomer dua tapi nggak boleh lepas tanggung jawab,” ujar Imam.

Ia selalu memegang prinsip hidup “Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangestuti“, pepatah Jawa yang artinya setiap kebencian, kemarahan, keburukan, kekerasan hati akan luluh oleh sebuah kelembutan, kebijaksanaan, kebaikan dan kesabaran. Kedepannya, Ia berharap bisa lulus tepat waktu dan mendapat predikat cumlaude. Imam juga berpesan kepada mahasiswa Polines agar tetap produktif di masa pandemi seperti saat ini. “Walaupun mengalami masa sulit, kita harus tetap produktif dan berkontribusi untuk Polines,” pungkas Imam.

(Kru Magang : Fita, Yulita, Nova)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai