Semangat untuk Perubahan Indonesia Kedepan

Tahun ini Politeknik Negeri Semarang (Polines) dibanggakan dengan prestasi salah seorang mahasiwa penerima beasiswa Bidikmisi. Kemunculannya bulan lalu di program musik Dahsyat yang tayang di televisi nasional di Indonesia telah mengejutkan para mahasiswa Polines setelah memenangkan juara pertama karya tulis ilmiah dalam rangka sayembara nasional penulisan otonomi daerah. Sebelum itu, perempuan yang sedang duduk di semester tujuh ini didaulat sebagai Duta Otonomi Daerah Jawa Tengah, setelah meraih peringkat dalam lomba yang sama. Bersaing dengan peserta lain yang berasal dari perguruan tinggi yang lebih ternama tidak membuat diyana berkecil hati.

“Alhamdulillah ya, soalnya baru pertama mengikuti lomba langsung menang,” ungkap wanita kelahiran Januari 1993 ini saat ditemui setelah mengisi kajian rutin Prunisa sebagai narasumber. Hobinya yang suka membaca dan menulis sedikit memberikan dia pengetahuan atau wawasan luas mengenai pemerintahan di Indonesia. Sejak menjadi mahasiswa Polines tepatnya program studi Komputerisasi Akuntansi, Putri pasangan Kchayan dan Kchotimah ini juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Terhitung dari tahun 2010 sampai 2013 Diyana terdaftar sebagai Kepala Departemen Penalaran Himpunan Mahasiswa Akuntansi, Staf Hubungan Masyarakat di Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan, dan sebagai Anggota Komisi II pada Badan Perwakilan Mahasiswa. Menjadi anak pertama dari dua bersaudara, Diyana sudah terbiasa mandiri dengan kondisi dia harus jauh dengan keluarga sejak memasuki bangku Sekolah Menengah Kejuruan yang juga di Cilacap. Meskipun begitu dia selalu bersemangat karena terinspirasi oleh sosok ibunya yang menurutnya adalah pekerja keras yang tak kenal lelah.

Diyana percaya bahwa kita bisa mengkritik pemerintah dengan cara elegan yaitu dengan jalan mengikuti lomba semacam ini tanpa melupakan saran yang membangun bagi pemerintahan tersebut. “Kita jangan memandang pemerintah dengan negative terus, mengolok-olok tanpa ada saran yang membangun,”, ungkap Diyana saat ditanyai mengenai pendapat tentang masyarakat saat ini tentang pemerintah.

Uniknya, Diayana yang mengidolakan Presenter berita Najwa Syihab tersebut tidak menggunakan hadiah uang yang dia dapat dari lomba tersebut. Dia memberikan seluruhnya untuk membantu keluarganya. Saat ini dia tidak berhenti untuk mengikuti lomba-lomba lainnya, meski belum membuahkan hasil seperti sebelumnya, namun dia percaya bahwa hal tersebut sebagai jembatan untuk dia dan masyarakat lainnya dalam menyalurkan ide dan gagasan kepada pemerintah. Dia juga berharap kepada mahasiswa penerima beasiswa agar lebih semangat lagi dalam belajar dan saat bekerja nantinya, “kita setidaknya berhutang banyak kepada negara ini, karena menggunakan sebagian APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk mendapatkan kesempatan berkuliah,” ungkapnya.  [nar]

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *