Kasmin Riyadi : Alumni Polines Penggagas Alat Berat Inovatif Masa Kini
Semarang, DIMENSI (15/11) – Kasmin Riyadi, seorang inovator di Kota Semarang yang sukses membuat berbagai alat berat. Pria yang akrab disapa Kasmino ini merupakan alumni Politenik Negeri Semarang (Polines) tahun 2003. Bekal ilmu teknik mesin yang ia dapatkan semasa kuliah, mengantarkannya untuk menciptakan berbagai inovasi produk alat berat yang sukses dan laku di pasaran.
Setelah menyelesaikan pendidikan Diplomanya, Kasmino mengawali karir dengan bekerja di salah satu perusahaan servis hidrolik industri di Jakarta. Dua tahun berjalan, ia memilih merintis usaha servis hidrolik industri sendiri. Kemudian, ia mulai berpindah untuk membuat alat berat pada tahun 2012. Kertarikan untuk berpindah tersebut berawal dari keprihatinannya produk alat berat di Indonesia yang masih dikuasai luar negeri. “Saya prihatin dengan alat berat di Indonesia yang sampai sekarang masih dijajah,” tuturnya. Ia merasa ilmu pembuatan alat berat di Indonesia masih minim, sehingga hanya sedikit yang berani untuk mencoba membuat alat berat sendiri.
Bermula dari pembuatan eskavator kecil, kini sudah ada delapan projek alat yang ia hasilkan di bengkel pribadi halaman rumahnya. Produk tersebut antara lain eskavator besar yang diberi nama “Kasmino”, mobil listrik pesanan mahasiswa kampus ternama, hingga kendaraan bertenaga panel surya yang bernama “Sangqu”. Tentu saja Kasmino tidak sendiri, ia memiliki empat orang karyawan yang ikut membantunya di bengkel. Sebagian produk yang dihasilkan merupakan pesanan yang digunakan sebagai alat peraga pendidikan, uji kompetensi syarat tugas akhir kuliah, hingga untuk membantu sebuah usaha.
Salah satu inovasi produknya yang luar biasa adalah Sangqu, kendaraan masa depan bertenaga panel surya. Pemberian nama Sangqu berasal dari tempat nasi dalam Bahasa Jawa, sehingga ia berharap kendaraan ini dapat membawa rezeki. Selain itu, Sangqu merupakan nama kecil dari Ayah Kasmino. Tak kalah uniknya, Sangqu mirip dengan penyebutan salah satu merek terkenal yaitu “Sanken”. Kendaraan ini merupakan inovasi dari kendaraan listrik yang dapat berjalan hingga 48 kilometer (km) tanpa sinar matahari. Dengan kecepatan 30 km/jam, Sangqu dapat membawa beban hingga 100 kg. Dengan inovasi tersebut, tak heran jika Sangqu yang diberi harga Rp10 juta ini berhasil menjadi salah satu pemenang nominasi lomba Start Up Inovasi Masyarakat (SIM) yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Untuk ke depannya, Kasmino masih akan terus mengembangkan produk yang ia buat. Terdapat beberapa pesananan tak kalah inovatif yang menanti untuk ia selesaikan, seperti kendaraan kinetik dan kendaraan bertenaga panel surya roda tiga. Atas pencapaian yang telah ia raih, Kasmino turut berharap agar generasi muda terus bersemangat untuk berinovasi. “Jangan takut berinovasi, terus berinovasi, semangat tidak boleh surut,” pungkasnya.
(Mahesti)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam