Meski Pandemi, Pelaksanaan Wisuda Polines Diputuskan Tatap Muka

Ilustrator : Riris

Polines, Dimensi (16/11) – Pelaksanaan serangkaian acara wisuda tahun akademik 2019/2020 Politeknik Negeri Semarang (Polines) akan diselenggarakan secara tatap muka pada Sabtu-Rabu (19-23/12) mendatang. Hal ini sesuai dengan keputusan senat yang disetujui oleh Direktur bersama Wakil Direktur, dan wakil-wakil jurusan untuk diadakannya wisuda secara luring, dengan tetap menerapkan pembatasan protokol kesehatan. Menimbang masa pandemi Corona Viruses Desease 2019 (Covid-19) yang belum berakhir, pelaksanaan acara wisuda terpaksa dilaksanakan di lingkungan internal Polines.

Adhy Purnomo, selaku Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan menuturkan bahwa pelaksanaan wisuda bertempat di lapangan hijau Polines. “Tempat pelaksanaan rencana di lapangan hijau, namun jika hujan bisa di lapangan hitam atau kantin Tata Niaga,” jelas Adhy. Beliau juga menambahkan terkait jadwal, nantinya akan dilaksanakan satu jurusan per hari dengan dihadiri peserta wisuda saja. “Jadi yang dapat masuk hanya wisudawan saja tanpa orang tua,” tambah Adhy.

Menanggapi pelaksanaan wisuda tatap muka, Dianita Ratna selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil mengungkapkan bahwa pertimbangan ini berdasarkan aspirasi mahasiswa. “Dari mahasiswa banyak yang menginginkan wisuda secara luring,” ungkap Dian. Selain itu, Abdul Syukur Alfauzi selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin menjelaskan bahwa pertimbangan lain diasumsikan pada penerapan protokol kesehatan selama praktik luring yang dirasa cukup aman. “Pembatasan selama praktik luring cukup aman dan tidak ada kasus terkonfirmasi, selain itu mahasiswa menginginkan luring maka diputuskan wisuda secara luring tetapi dengan pembatasan sesuai protokol kesehatan,” jelas Abdul.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara wisuda tahun ini diselenggarakan secara langsung oleh pihak institusi, sehingga tidak terdapat wisuda jurusan. Kendati demikian, dalam hal persiapan terdapat kendala pada perizinan ke Gugus Covid-19 Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terkait adanya pengumpulan masa. “Belum ada laporan dari BAKPK terkait perizinan ke Gugus Covid-19, karena memerlukan izin untuk acara yang mengumpulkan banyak orang,” tutur Adhy.

Terlepas dari adanya kendala perizinan, pada saat acara akan dilakukan penjagaan khusus serta pembatasan- pembatasan untuk menghindari kerumunan. “Tetap menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak agar tidak ada kerumunan,” ujar Abdul. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Adhy yang menjelaskan bahwa untuk menghindari kerumunan lahan parkir akan bertempat di luar Polines. “Tempat parkir di luar, rencananya akan izin ke Undip untuk bisa parkir di jalan-jalan sekitar rumah sakit,” paparnya.

Disisi lain, dikarenakan keputusan didasarkan pada aspirasi mahasiswa, pelaksanaan wisuda tatap muka mendapatkan tanggapan positif. Mustain Rhozaly, calon wisudawan program studi D3 Teknik Elektro memaparkan bahwa dirinya mendukung wisuda tatap muka dikarenakan kesakralan prosesi wisuda lebih terasa dibandingkan dengan wisuda daring. “Akan ada kesan tersendiri dapat merasakan atmosfir wisuda luring,” paparnya. Senada dengan Mustain, Rhiyo Yudha, salah satu mahasiswa tingkat akhir program studi Kontruksi Sipil juga mendukung pelaksanaan wisuda luring ini. “Saya setuju, tetapi harus menerapkan protokol kesehatan yang baik,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Adhy berharap pelaksanaan wisuda tatap muka ini dapat berjalan dengan lancar. “Semoga cuaca mendukung dan diberi kelancaran selama acara berlangsung,” ujarnya. Di akhir, beliau juga menambahkan terkait dengan perizinan agar segera mencapai titik temu. “Mudah-mudahan segera mendapat izin dari Gugus Covid-19 Pemkot Semarang,” pungkasnya.

(Ririn dan Rosita)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai