Meski Banyak Kendala, TOEIC Daring Terbilang Masih Efektif
Polines, Dimensi (30/10) – Politeknik Negeri Semarang (Polines) tuk pertama kalinya melaksanakan Test of English for International Communication (TOEIC) secara daring sejak Jumat (23/10) sampai Rabu (28/10). Tes ini menggunakan aplikasi TOEIC khusus dengan pemantauan pusat menggunakan media TeamViewer dan ditambah adanya CCTV online melalui aplikasi Zoom Meeting. TOEIC kali ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat akhir, yaitu semester V untuk Diploma III (D3) dan semester VII untuk Diploma IV (D4). Dalam pelaksanaannya, tes TOEIC daring ini masih menemui beberapa kendala, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan tes.
Sania Shella, salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis membenarkan pernyataan tersebut. Pasalnya, pemberitahuan terkait pelaksanaan tes yang mendadak menyebabkan kurang adanya persiapan. “Pemberitahuannya mendadak, kalau ngga dikasih tahu anak akuntansi ngga akan tahu kalau ada tes TOEIC,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa selain informasi yang mendadak, dirinya juga merasa kewalahan dengan peraturan penginstalan aplikasi TOEIC daring yang hanya boleh dilakukan sehari sebelum pelaksanaan tes. “Persiapan pemasangan aplikasi satu hari sebelumnya dan itu ribet, sampai terjadi insiden file arsip tidak ketemu juga,” ujar Sania.
Menanggapi hal tersebut, Muthia Peni, supervisor TOEIC menerangkan jika penginstalan aplikasi yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan ini dimaksudkan untuk tetap menjaga kerahasiaan soal tes. “Memang dibuat mepet karena program tiap hari berbeda, agar tetap menjaga kerahasiaannya,” jelas Muthia. Dirinya juga menambahkan bahwa meskipun penginstalan ini terbilang mendadak, tetapi waktu instalasi yang sesuai sebenarnya hanya berlangsung selama 15 menit saja. “Instal aplikasi cuma makan waktu 15 menit jika sudah sesuai panduan dan laptop memenuhi syarat,” ungkapnya. Namun, yang menjadi kendalanya adalah banyak mahasiswa tidak berkenan untuk membaca panduan penginstalan sehingga estimasi waktu yang diberikan menjadi terkesan molor. “Mahasiswa ada beberapa yang tidak mau membaca panduan dan ada yang kurang responsif saat dihubungi,” tambah Muthia.
Selain terkendala pada penginstalan aplikasi sebelum pelaksanaan, beberapa perangkat yang menunjang tes TOEIC ini juga menjadi kendala. Maozai Anam, salah satu mahasiswa Jurusan Teknik Mesin menuturkan bahwa adanya spesifikasi laptop khusus yang digunakan untuk tes menjadikan beberapa mahasiswa kesulitan mendapatinya. ”Saya lihat ada beberapa teman kami yang kewalahan mencari pinjaman laptop yang sesuai spesifikasi,” ungkap Maozai.
Berlanjut dari hal itu, kendala saat hari pelaksanaan TOEIC juga dipungkiri adanya. Pasalnya, jaringan yang kurang memadai serta beberapa masalah yang terjadi ketika tes berlangsung sempat menjadi kendala. “Selain laptop, beberapa mahasiswa ada yang terkendala masalah jaringan juga,” tutur Maozai. Muthia juga menambahkan bahwa saat pelaksanaan tes, ada beberapa mahasiswa yang aplikasi TOEIC nya tidak berjalan seperti seharusnya. “Beberapa aplikasi tidak berjalan karena ada mahasiswa yang menggunakan program bekas temannya yang tes pada hari sebelumnya, padahal authkey per hari sebenernya beda-beda,” ungkap Muthia. Selain itu, ada mahasiswa yang sengaja tidak men-download aplikasi TeamViewer sehingga menjadi kendala pada saat pemantauan pelaksanan. “TeamVierwer sebenarnya untuk kebutuhan mahasiswa sendiri, semisal ada kendala kita bisa mengetahui penyebabnya,” tambah Muthia.
Kendati demikian, tes TOEIC daring kali ini terbilang masih efektif. Dilihat dari minimnya kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan tes daring ini. “Dari ketatnya aturan, menjadikan tes tetap efektif, karena ngga bisa nyontek soalnya ada monitor di Google Meet,” pungkas Sania.
(Bunga, Vera)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam