Imbas Pandemi, Polines Tetapkan Dua Opsi Sidang di Lima Jurusan

Ilustrator : Satrya

Polines, DIMENSI (12/08) – Setelah menempuh pembelajaran hingga semester akhir, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan skripsi bagi lulusan sarjana dan Tugas Akhir (TA) bagi lulusan Diploma III, tak terkecuali mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines). Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, institusi memberlakukan sidang TA/skripsi dengan dua opsi, yakni secara daring dan luring. Dari kelima jurusan di Polines, masing-masing mempunyai ketentuan sidang TA/skripsi yang berbeda-beda. Bahkan jadwal pelaksanannya pun disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Dianita Ratna, Kepala Jurusan Teknik Sipil mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan sidang TA/skripsi secara luring harus mematuhi protokol kesehatan, salah satunya pembatasan jumlah orang yang terlibat dalam pelaksanaan sidang. “Hanya mahasiswa sidang yang diperbolehkan masuk ruangan,” jelas Dian. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Yusnan Badruzzaman selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro. Ia menerangkan jika sidang di tengah pandemi tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Terlebih lagi terkait pendekoran ruang sidang. “Sidang TA tetap sama, hanya saja cara penyelenggaraannya berbeda. Jika ingin mendekor ruang sidang diperbolehkan, tetap patuhi protokol kesehatan. Tetapi jika dosen tidak meminta, maka tidak perlu didekor,” tutur Yusnan.

Jurusan Teknik Mesin pun juga turut melaksanakan sidang secara luring. Seperti yang diungkapkan oleh Hartono, Kepala Jurusan Teknik, mengingat banyaknya mahasiswa Teknik Mesin yang TA-nya menggunakan alat. “Secara aturan diperbolehkan luring atau daring, namun mayoritas di Teknik Mesin tugas akhirnya berupa rancang bangun sehingga perlu alat yang didemokan,” tutur Hartono. Selain itu, pelaksanaan sidang secara luring dapat melatih softskill mahasiswa. “Mahasiwa akan terlatih keberaniannya dalam menghadapi situasi,” tambah Hartono. Meskipun sebagian Jurusan Teknik Mesin telah melaksanakan sidang TA/skripsi, namun adapula mahasiswa yang belum mengetahui informasi yang jelas terkait dengan pelaksanaan sidang. Fajar Sandy, mahasiswa tingkat akhir Program Studi (prodi) D3 Teknik Mesin mengaku jika sampai saat ini di program studi-nya belum ada pemberitahuan mengenai mekanisme sidang TA/skripsi. “Sampai saat ini belum ada, sekarang masih melaksanakan praktikum dan menyelesaikan tugas akhir,” ungkap Sandy ketika diwawancarai pada Senin (10/8) lalu.

Berbeda dengan jurusan teknik yang sebagian besar melaksanakan sidang secara luring, di Jurusan Tata Niaga khususnya Akuntansi, pelaksanaan sidang dilakukan secara daring. Dilansir dari Surat Edaran dari Kepala Jurusan Akuntansi No. 3693/PL4.1.4/PK/2020, dijelaskan bahwa berkenaan dengan pandemi Covid-19 maka, pelaksanaan ujian TA/skripsi dilaksanakan secara online serta terbagi menjadi tiga gelombang mulai bulan Agustus-November.

Sementara itu, di Jurusan Administrasi Bisnis (AB), pelaksanaan sidang diberikan opsi secara daring atau luring. Nafila Qurratu, mahasiswa tingkat akhir prodi D3 Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa sidang TA/skripsi dilaksanakan secara luring. “Jadwal dan ketentuan sidang ditempel di mading jurusan dengan keterangan waktu, ruangan dan lainnya,” ujar Nafila. Senada dengan Nafila, mahasiswa tingkat akhir program studi D3 Administrasi Bisnis, Sumanto juga berpendapat, meski sempat beredar kabar sidang TA/skripsi dilaksanakan secara daring, tetapi banyak dosen AB yang menyampaikan jika sidang diadakan secara luring. Ia juga lebih memilih jika sidang TA/skripsi dilaksanakan secara luring. “Kalau dilaksanakan secara daring sama halnya kita presentasi di organisasi, namun kalau luring ada rasa greget atau semacamnya,” ujar Sumanto.

(Andayani dan Ayu Anggraeni)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai