Pengabdian BEM KBM Polines Lewat Desa Mitra

Para volunter sedang mengajar di salah satu Sekokah Dasar (SD) di Desa Banding. Dok. Desy-Kru Magang

Polines, DIMENSI (17/03) – Desa Mitra adalah salah satu program kerja yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Semarang (Polines) dari Kementerian Sosial dan Masyarakat dibidang pengabdian masyarakat. Kegiatan yang diadakan pada bulan Maret setiap hari Sabtu di Desa Banding, Kecamatan Beringin, Salatiga ini melibatkan pengurus BEM, pengurus Polines Mengabdi, perwakilan Ormawa, dan mahasiswa Polines yang tergabung sebagai volunteer Desa Mitra.

Desa Banding merupakan desa yang mempunyai keterbatasan infrastruktur dan pengetahuan mengenai teknologi. Oleh sebab itu, diadakan pembinaan mengenai apa yang dibutuhkan oleh warga desa dengan memanfaatkan potensi desa yang ada. Kegiatan yang diselenggarakan antara lain: pengajaran di Sekolah Dasar (SD), pengolahan bonggol jagung, pelatihan administrasi desa, sosialisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), mitigasi, pelatihan aplikasi Pasokan Air Mineral dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS), pembaharuan perpustakaan serta penanaman pohon.

Desa Mitra yang menjadi kelanjutan dari Bina Desa 2018 ini berfokus pada bidang sosial dan ekonomi guna mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Pada tahun sebelumnya telah dilakukan pengenalan kegiatan desa binaan, selanjutnya untuk tahun ini dilakukan pembinaan terhadap desa, dan pada tahap terakhir ada kemandirian atau pelepasan desa.

Dalam kegiatan Desa Mitra juga melibatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Polytechnic Computer Club (PCC) dengan membuatkan aplikasi PAMSIMAS dengan proses pembuatan selama 2 minggu. Aplikasi tersebut untuk mempermudah pendataan, pencatatan tagihan penggunaan air, serta mencetak nota tagihan pelanggan. “Semoga aplikasi ini bermanfaat serta dapat membuka wawasan masyarakat tentang perkembangan teknologi yang terjadi saat ini,” ujar Awan, anggota PCC.

Sementara itu, saat ditanya mengenai persiapan Desa Mitra, Larasita Prameswari, Menteri Sosial dan Masyarakat, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan konseptor dan observasi apa yang dibutuhkan oleh warga. Setelah diobservasi, kemudian dikonsultasikan kepada pihak desa seperti ketua karang taruna dan kepala desa, setelah itu baru membuatkan program yang cocok bagi desa tersebut. Salah satunya adalah sosialisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang merupakan permintaan dari karang taruna desa. Mereka beranggapan bahwa Desa Banding mempunyai potensi alam yang bisa digunakan sebagai objek wisata. Laras berharap warga desa mengetahui manfaat pengetahuan dari pemberdayaan Desa Mitra. “Dengan adanya kegiatan ini dapat memicu semangat warga desa agar lebih aktif dalam mengembangkan desa,” pungkas Laras.

Mashuri, salah satu warga Desa Banding berpendapat bahwa acara tersebut telah berdampak bagi warga desa. “Saya berharap acara ini dapat diselenggarakan setiap tahun, karena dapat menambah pengetahuan dari hasil penyuluhan yang disampaikan, agar desa dapat berkembang dan maju,” ungkapnya.

(Desy-Kru magang)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *