Peserta Pesima Meningkat, Jumlah Pendamping Dirasa Tidak Sebanding

Pemaparan materi tentang Haji dan Umroh oleh salah satu Pemateri. Dok. Warda

Polines, DIMENSI (24/08) – Pada hari Sabtu (24/08) kegiatan Pengembangan Spiritual Mahasiswa (Pesima) telah memasuki hari pertama untuk gelombang III. Kegiatan ini berlangsung sejak hari Minggu-Senin (18-26/08) mendatang yang bertempat di Auditorium dan Masjid Daarul Hikmah Politeknik Negeri Semarang (Polines). Acara ini merupakan serangkaian kegiatan awal untuk mahasiswa baru  (Maba) Polines tiap tahunnya. Menurut Muhammad Ashim Al Farizi selaku Ketua Pelaksana Pesima tahun 2019 mengungkapkan bahwa peserta Pesima tahun ini mengalami peningkatan, tetapi tidak dibarengi juga dengan jumlah pendamping yang ditambah dari tiap bait (kelompok).

Jumlah pendamping Pesima laki-laki hanya sekitar 14-15 orang dan pendamping perempuan berkisar antara 24-25 orang. Sedangkan total keseluruhan peserta gelombang I-III berturut-turut sebanyak 650, 600, dan 650 orang. Adapun peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan kuota penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik 2019/2020 hingga mencapai angka lebih dari 1800. Jumlah tersebut terpaut jauh karena perekrutan untuk pendamping laki-laki lebih sulit. “Rekruitmen pendamping yang laki-laki itu susah, hanya sedikit yang minat,” ujar Muhammad Akhsim.

Ketidakmerataan jumlah peserta dari tiap-tiap bait juga menjadi bagian dari kendala. Idealnya untuk satu bait berisikan antara 8-10 peserta. Tetapi ketika di lapangan, ada pula bait yang jumlah anggotanya melebihi 10 bahkan hingga 18 peserta. Hal ini berdampak pula pada tugas pendamping yang tidak terstruktur dan kerepotan karena perbedaan jumlah peserta dari tiap baitnya.

Menurut Sukma Indrawan Faturohman dari Jurusan Akuntansi selaku pendamping mengungkapkan jika kekurangan jumlah pendamping merupakan kendala serta hambatan. “Dua orang memegang satu kelompok, padahal satu kelompok itu sendiri diisi kisaran 15-20 orang,” ungkap Indra. Selain itu, Asmarina Laelani Wijayanti peserta dari prodi D3 Konstruksi Gedung menuturkan jika baitnya berjumlah 12 orang. “Menurutku jadi terlalu ramai, mungkin bisa lebih dibagi rata atau ditambah pendampingnya,” ujar Lala.

Ashim mengungkapkan jika Pesima tahun ini kurang efektif kepanitiaannya dan kurang terstruktur sejak open recruitment (oprec). Tahun ini jumlah panitia Pesima mencapai angka 44 orang. Namun, jumlah tersebut juga dinilai terlalu banyak. “Jumlahnya kebanyakan dan didominasi perempuan, terutama jika dari laki-laki banyak yang izin,” tutur Muhammad. Muhammad Ashim mengatakan jika kemungkinan, ini adalah kesalahan sejak oprec, seharusnya rekruitmen dibuka untuk pendamping, bukan untuk panitia.
Berbeda dengan tahun lalu untuk pembentukan kepanitiaan, ketua dan wakil ketua sebelumnya sudah terbentuk terlebih dahulu. Barulah mereka yang menentukan berapa jumlah panitia yang diperlukan, kemudian diadakan oprec. Sedangkan di tahun ini, sistem pembentukan kepanitiaan Pesima dilakukan pada saat semua panitia dikumpulkan, yang berasal dari open recruitmen, dan delegasi dari tiap ormawa kemudian barulah dibentuk ketua, wakil dan sie-sienya. “Sistemnya, ketua dan wakil ditunjuk dengan berdasarkan kesepakatan dari seluruh panitia pada saat kumpul. Sedangkan untuk anggota sienya, kita memilih dari nama orang-orang yang sudah ada dan terkumpul,” ujar Muhammad.

Mengenai kemungkinan peserta yang tidak lulus tahun ini, Muhammad Ashim mengungkapkan jika pastinya ada yang tidak lulus. Aspek yang paling ditekankan adalah ketidakhadiran peserta apabila tanpa alasan karena hal tersebut merupakan hal krusial. Sehingga apabila ada peserta yang melakukannya, sudah pasti tidak lulus.
Muhammad Ashim sendiri berharap untuk Pesima selanjutnya, agar sejak awal, persiapan mulai dari perekrutan panitia ataupun pendamping agar lebih terstruktur dan lebih jelas serta harus ada koordinasi dengan PIC (Personal In Charge) Pesima dan pihak panitia dari dosen. Karena untuk tahun ini, saat akan diadakan oprec panitia Pesima, panitia dari dosen tidak mengetahui akan hal ini.

Hal itu berdampak ketika semua panitia berkumpul beserta PIC dan panitia dari dosen, banyak yang kebingungan. Menurut Ashim, oprec panitia Pesima dicetuskan dari Kementerian Agama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), kemudian disampaikan ke panitia.

(Utami, wahyu)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *