Menguak Kasus Curanmor di Tembalang

 

 

Tersangka kasus curanmor berinisial LH mendekam di balik jeruji besi di tempat penahanan sementara Polsek Tembalang Semarang pada Rabu (9/8), Doc. Jamiah

Semarang, DIMENSI (11/8) – Seperti tak mengenal  gentar saat melakukan aksinya, tersangka kasus pencurian motor (curanmor) berinisial LH (24) meringkuk di balik jeruji besi di tempat penahanan sementara Polsek Tembalang. Kaki kiri LH pincang, telah ditembak dua kali oleh polisi. Pasalnya LH lari saat penangkapan dan tertangkap sering mencuri. LH berhasil diringkus polisi karena kedapatan mencuri motor Honda Beat dan Suzuki FU.

Di Tembalang sendiri, kasus curanmorlah yang mendominasi kasus tindak pidana. Dari data yang telah Dimensi peroleh dari Polsek Tembalang, pada minggu awal Agustus saja ada 6 kasus tindak pidana curanmor yang telah dilaporkan ke Polsek Tembalang. Sedangkan untuk tahun 2017 sendiri terdapat 29 kasus curanmor dari 50 kasus tindak pidana yang telah dilaporkan.

Modus Pelaku Curanmor

Samsudin, Bagian Administrasi dan Kriminalitas Polsek Tembalang yang ditemui pada Rabu (9/8) lalu menjelaskan bahwa modus pelaku curanmor rata-rata terdiri dari kelompok-kelompok. “Modusnya rata-rata empat sampai lima orang. Biasanya mereka melakukan survei terlebih dahulu di tempat-tempat. Mereka target lima menit harus dapat, kalau tidak mereka akan segera pindah tempat,” ungkapnya.

Setelah itu, Samsudin juga menyebutkan modus lain dari pelaku curanmor. Diantaranya, modus teman yang tanpa sadar meminjam motor, lalu kunci motor diduplikasikan. Seperti modus tersangka lain berinisial ES yang telah dibekuk polisi, ES melakukan tindak pencurian dengan berpura-pura meminjam kendaraan korban. “Biasanya mahasiswa asal percaya dengan temannya, ia tidak tahu temannya itu  baik atau tidak. Jadi berhati-hatilah dengan teman sendiri,” tandas Samsudin.

Modus LH dalam melakukan aksinya pun sama dengan modus pelaku rata-rata.  LH melakukan survei terlebih dahulu, kemudian ia menunggu saat situasi sedang lengah untuk menjalankan aksinya.

Situasi Lengah, Pelaku Beraksi

Diantara kasus-kasus curanmor yang telah dilaporkan ke Polsek Tembalang di minggu awal Agustus ini, Dwi Hantyanta Dewantara atau akrab disapa dengan Ateng, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Semarang Bisnis (Polines) menjadi salah korban dari tindak curanmor. Ateng mengaku telah kehilangan motor Vario warna hitam merah dengan plat nomor polisi H 6837 YC di depan pintu Hall BEM lama lapangan hitam Polines saat sedang melakukan latihan band di studio Hall BEM pada Jumat (4/8) malam lalu.

Ateng bercerita tentang kronologis kejadian kehilangan motornya. Pukul 19.45, ia memarkirkan motornya di depan pintu Hall BEM dengan dikunci ganda. Lalu ia keluar menuju angkringan 85 di depan Polines untuk makan. Pukul 20.00 ia kembali ke gedung Hall BEM lama untuk melakukan kegiatan latian band di studio dan saat itu ia melihat bahwa posisi motor masih ada. Kemudian pukul 21.00, ia keluar dari studio dan baru mengetahui motor sudah tidak berada di tempat.

Di Polines sendiri, pihak keamanan tidak bisa maksimal dalam menjamin keamanan kendaraan yang telah terparkir. “Untuk keamanan jelas tidak bisa seratus persen maksimal karena kita muter harus tahu di segala lini, tidak bisa standby di tempat situ. Apalagi itu di luar tempat parkir dan diluar jam kerja. Kadang-kadang kita dicari kelemahan oleh pelakunya,” jelas Budiyono, Satpam Polines.

Melalui kejadian curanmor ini, Budiyono berharap agar mahasiswa tetap memantau kendaraan yang terparkir diluar saat melakukan kegiatan. “Yang mengadakan kegiatan kadang terlena dan terlalu asik, seharusnya paling tidak jika beberapa orang yang mengadakan kegiatan bisa gantian memantau motornya sesekali keluar,” harapnya.

Tips Mengurangi Tindak Curanmor

Meski polisi sudah melakukan patroli di berbagai tempat yang rawan terjadi pencurian, Samsudin berharap agar masyarakat tembalang tetap waspada terhadap tindak curanmor yang sering terjadi.

Samsudin kembali memberikan beberapa tips agar mengurangi tindak curanmor. “Selalu mengunci ganda kendaraan. Kemudian saat memarkir kendaraan hindari tempat yang sepi. Kalau makan dimana saja, sambil melihat posisi kendaraan, jangan sampai lengah.Terakhir waspada dengan teman,” sarannya.

(Richa & Jamiah)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *