Atribut Baru WaRNA 2012

POLINES, Dimensi (31/8) – Wawasan Almamater dan Orientasi Akademik (WaRNA) 2012 dimulai pada Kamis (30/8). Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini terdapat perbedaan atribut yang dikenakan mahasiswa baru (maba). Perbedaannya adalah adanya pemakaian topi toga dan hand band. Sedangkan untuk atribut lainnya masih sama seperti tahun yang lalu, seperti dasi dan co-card. Pilihan warna yang digunakan juga masih sama. Yaitu hijau untuk jurusan Akuntansi, kuning untuk Administrasi Bisnis, coklat untuk Teknik Sipil, merah untuk Teknik Elektro, dan biru untuk Teknik Mesin.

 “Kami tidak bermaksud mempersulit maba, hanya ingin menanamkan rasa tanggung ja-wab pada mereka. Lagi pula maba mempunyai waktu senggang saat liburan sebelum masuk kuliah yang cukup panjang. Sehingga mereka bisa mengisi waktu tersebut untuk mempersiapkan atribut itu,” tutur Yohanes Yulianto, ketua pelaksana kegiatan WaRNA.

Presiden mahasiswa 2012, Muh. Reza Aji Pradana juga menyatakan bahwa adanya tambahan atribut ini bertujuan untuk memancing kreatifitas maba. “Pembuatan dan pemakaian atribut tersebut akan meninggalkan kesan dan kenangan tersendiri bagi mereka karena merupakan hasil dari jerih payah dan usaha mereka masing-masing,” tambahnya.

Atribut WaRNA tersebut me-miliki fungsi dan arti tersendiri. Seperti yang tercantum pada website resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Polines, topi toga dipilih karena merupakan identitas sebagai mahasiswa. Selain itu topi toga juga berfungsi untuk melindungi diri dari panas matahari. Sedangkan pemakaian hand band dimaksudkan untuk memberi nilai sosial dan diharapkan maba akan lebih peka terhadap berbagai realita. Nama gugus yang dipilih adalah Green Peace, No Drugs, dan No Corruption.

Menurut penuturan salah satu maba jurusan Administrasi Bisnis bernama Susi Erma Wati, atribut tersebut dinilai unik dan pembuatannya pun tidak susah. Kendalanya terletak pada pencarian perlengkapan berwarna yang harus sesuai dengan nomor yang telah diatur. Kendala yang sama juga dirasakan Valensia Nikita Puspitasari. “Warna yang ditentukan sesuai nomor tidak ada di daerah saya, jadi saya harus pergi ke Semarang untuk mendapatkannya,” tutur maba jurusan Akuntansi tersebut.

Berkaitan dengan hal itu Reza menambahkan bahwa panitia akan memaklumi apabila di setiap kota mungkin warnanya berbeda meski nomor warnanya sama. Hal tersebut tidak diperma-salahkan selama perbedaan tersebut tidak mencolok.  [pu3,abr]

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *