Adanya Pendamping Pemira Guna Meminimalisir Kendala Pemungutan Suara
Polines, Dimensi (13/04) – Pemilihan Raya (Pemira) dalam rangka memilih Presiden Mahasiswa (Presma), Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma), anggota tetap Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Ketua Himpunan (Kahim) dan Wakil Ketua Himpunan (Wakahim) kembali digelar. Pemira tahun ini dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai dari Rabu (12/04) hingga Jumat (14/04), sedangkan pemungutan suara susulan akan diadakan pada Sabtu (15/04) mendatang. Pemira tahun ini masih menggunakan sistem klik, namun terdapat inovasi berupa adanya pendamping dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pelaksana Pemira (P3) di tiap kelas.
Pemungutan suara tahun ini diadakan dengan cara Tempat Pemungutan Suara (TPS) keliling. PPS bersama P3 mendatangi tiap kelas untuk mengkoordinasi langsung dalam penggunaan hak suara oleh mahasiswa. Maulida Nurul, Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR), mengungkapkan selain untuk mengkoordinasi langsung, TPS keliling juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dan mengembalikan euforia Pemira. “Selain untuk koordinasi suara masuk, kami juga ingin menghidupkan euforia dari Pemira yang sempat menurun karena Covid-19,” ungkap Maulida.
Pendamping TPS keliling terdiri dari dua orang PPS dan tiga orang anggota P3 tiap kelas. Amalia Solekhah selaku ketua P3, menjelaskan bahwa pendamping akan memberikan bantuan jika terdapat kendala dengan tetap memperhatikan asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil (Luber dan Jurdil). “PPS tetap mengawasi agar sistemnya tetap Luber dan Jurdil agar panitia tidak tahu,” jelasnya.
Terkait dengan adanya TPS keliling, Arifin Yulianto, Mahasiswa Teknik Elektro, menilai hal tersebut merupakan langkah efektif untuk mengurangi kendala dalam pemilihan. “Menurut saya lebih efektif kalau dilakukan pendampingan, kalau ada kendala bisa diurus langsung,” ujarnya. Namun, ia juga menilai penjelasan dari P3 dan PPS dirasa masih kurang. “Biasanya pendamping itu menjelaskan di depan, tetapi kemarin penjelasannya dilakukan langsung orang ke orang, jadi satu kelas tidak semuanya dengar dan paham,” imbuhnya. Menanggapi hal tersebut, Amalia menyampaikan bahwa hal itu adalah sesuatu yang wajar mengingat penerapan pendampingan dalam Pemira ini merupakan evaluasi dari Pemira tahun sebelumnya. “Menurut saya tidak apa-apa karena ini hal yang baru. Hal ini juga kedepannya bisa menjadi evaluasi kinerja P3 dan PPS,” ungkap Amalia.
Dengan adanya pendampingan ini, Arifin berharap Pemira tahun depan tetap melakukan pendampingan dan sosialisasi sebelum adanya pemilihan. “Saya berharap untuk Pemira tahun depan tetap dilakukan pendampingan serta lebih jelas lagi dalam melakukan sosialisasi,” pungkasnya.
(Emi Anggoro)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam