Bersama OPSI Ciptakan Sungai Klampok Lestari
Pelestarian sungai sangat lah penting, terbukti jika kita menelisik banyaknya sungai di Indonesia yang mulai beralih fungsi atau bisa dikatakan tidak berperan secara optimal. Terlebih, banyak sungai yang menjadi tempat pembuangan akhir dari limbah industri pabrik di sekitarnya. Dari sanalah kemudian terjadi pencemaran seperti halnya di Sungai Klampok, Bergas, Ungaran. Hal ini membuat kelompok Organisasi Peduli Sungai Indonesia (OPSI) bergerak memulihkan peran sungai sebagaimana mestinya. OPSI kemudian dibentuk tahun 2007, dengan mengawali kepeduliannya untuk membersihkan sungai dan menjaga ekosistem sungai.
Berdirinya OPSI dilatarbelakangi oleh kesadaran pelaku ekploitasi ikan yang merupakan masyarakat sekitar Sungai Klampok. Mulanya mereka mencari ikan dengan memberi obat dan apodar. Hal tersebut berlangsung hingga ikan di sungai tidak ada lagi. Merekapun sempat menebar benih ikan ke sungai dengan tujuan tahun depan akan diperlakukan ekploitasi kembali. Atas perlakuan tersebut dapat mengganggu kesehatan sungai, sehingga muncul kesadaran dalam melestarikan dan mengembalikan kelestarian sungai. Mereka bersama masyarakat turut menjaga sungai sekaligus memberi edukasi terkait eksosistem sungai yang sehat, meskipun dari anggota OPSI tidak ada yang bekerja di bidang lingkungan. Keanggotaan dari OPSI sendiri terdiri dari anggota tetap dan tidak tetap, meski begitu tiap anggotanya harus berkomitmen dan bertanggung jawab selama dalam lingkup OPSI.
Menjelang tahun 2009 mulai bermunculan industri di sekitar wilayah Sungai Klampok dan menjadikannya sebagai pembuangan limbah akhir. Hal ini membuat sungai yang beranjak membaik menjadi tercemar kembali. Bahkan tahun 2015 Sungai Klampok tercemar limbah industri hingga airnya berbau, berlendir dan tidak dapat digunakan kembali. Hal tersebut dijelaskan oleh seksi keamanan, Sodikin Tugiman. “Tahun 2015 Sungai Klampok tercemar, padahal sungai tersebut untuk mengairi desa disekitar tetapi tidak dapat digunakan kembali,” tuturnya. Dengan begitu, OPSI melaporkan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan melakukan perundingan dengan pihak perusahaan untuk bersama-sama menjaga sungai.
Perundingan yang dilakukan menghasilkan forum komunikasi (forkom), salah satunya dengan perusahaan Sido Muncul. Dalam forkom menghasilkan serangkaian kegiatan seperti membersihkan sungai, menebar benih ikan, doa bersama, penanaman pohon hingga pengawasan pembuangan limbah perusahaan dan masyarakat. Secara tidak langsung OPSI sebagai kontrol luar membantu perusahaan untuk berbenah. Pembenahan sungai digadang oleh OPSI untuk dijadikan tempat wisata edukasi. Hal tersebut sebenarnya telah di rencanakan pada Juli tahun 2019 tetapi tertunda akibat pandemi dan mulai dilanjutkan kembali pada tahun ini. OPSI bekerjasama dengan pihak pemerintah dan sekolah untuk mewujudkan destinasi wisata berbasis alam dan edukasi. Sumali, ketua OPSI turut memberikan harapannya, “Kami telah merencanakan wisata edukasi ini untuk kelestarian sungai kedepan dan untuk masyarakat maupun industri dapat saling menjaga,” pungkasnya.
(Arifiani)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam