Kilas Fakta di Balik Proyek PLTA Terbesar di Indonesia Timur

Bendungan PLTA Poso
Sumber : pln.co.id

Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Persero bersama dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (25/02) lalu meresmikan pengoperasian dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso dengan kapasitas total 515 Megawatt (MW) di Poso, Sulawesi Tengah dan PLTA Malea 90 MW di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.  Dengan kapasitas yang besar, rencananya PLTA Poso akan dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker. Dampak dari pembangunan ini salah satunya merendam sedikitnya 266 hektar sawah hingga 100 hektar perkebunan. Selain itu, apa saja fakta dibalik pembangunannya? Yuk simak fakta dibalik pembangunan PLTA ini:

Latar Belakang Pembangunan PLTA Poso

Awal mula pengembangan PLTA yaitu adanya studi potensi tenaga air untuk pembangkit tenaga listrik di seluruh Indonesia. Dari hasil yang didapat, pemanfaatan belum ada setengah dari potensi yang ada. Melihat hal tersebut, PT PLN merencanakan program untuk membangun transmisi dari Ujung Pandang ke daerah Palopo hingga ke Sulawesi Utara. Pengembangan PLTA di daerah Poso ini diharapkan dapat mendukung pelayanan kebutuhan tenaga listrik khususnya di industri tambang yang tersebar di Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Berkapasitas 515 MW, PLTA Poso Terbesar di Indonesia Timur

Dalam catatan PT PLN, PLTA Poso merupakan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) terbesar di Indonesia Timur. PLTA ini memanfaatkan arus sungai Poso yang akan dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker dengan Exclusive Commited Energy sebesar 1.669 Giga Watt hours (GWh) per tahun. Pembangkit ramah lingkungan ini telah terinterkoneksi dengan saluran transmisi 275 kilovolt (kV) ke Provinsi Sulawesi Selatan. 

Sosok Jusuf Kalla Dibalik Peresmian PLTA Poso

Dibalik peresmian PLTA Poso, terdapat juga perusahaan yang bekerja keras membangun berdirinya PLTA tersebut, perusahaan itu adalah Kalla Group. Kalla Group merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla. PLTA dengan kapasitas 515 MW ini, dibangun dan dioperasikan oleh PT Poso Energy, anak usaha Kalla Group.

Dampak Pengerukan dan Pembangunan Bendungan Untuk PLTA

Dengan luas 365,427 kilometer persegi, Danau Poso di Sulawesi Tengah adalah satu dari dua danau purba di Indonesia. Sejak tahun 2019 sudah dilakukan pengerukan outlet danau sepanjang 12,8 kilometer untuk memenuhi kebutuhan debit air PLTA Poso. Dampak pengerukan outlet atau aliran sungai dari danau ke laut untuk PLTA dikhawatirkan akan menyebabkan penyurutan luas wilayah litoral yang kaya hewan akuatik, plankton, dan berbagai hewan lainnya.

Keberadaan Bendungan PLTA, Memutus Alur Migrasi Alami Ikan Sidat

Peneliti ahli utama dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), mengungkapkan keberadaan bendungan PLTA telah memutus alur ruaya atau migrasi alami ikan tersebut. Ikan sejenis belut yang bernilai ekonomi tinggi itu, menghabiskan separuh siklusnya hidupnya di laut dan separuh di air tawar. Namun, adanya bendungan PLTA Poso, menjadi penghadang ruaya anak-anak ikan sidat menuju danau Poso.

Nah, itulah beberapa kilas fakta seputar PLTA di Poso sebagai PLTA terbesar di Indonesia Timur. Dengan diresmikan dan dioperasikannya PLTA di Poso, semoga dapat mencukupi kebutuhan listrik khususnya industri tambang yang tersebar di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Selain itu, dapat pula dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker yang dioperasikan selama waktu beban puncak.

Sumber :
wordpress.com
cnbcindonesian.com
voaindonesia.com

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai