Cikal Bakal Tercetusnya Hari Persatuan Artis Film Indonesia

Sumber : parfi.or.id

Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) merupakan suatu organisasi profesi keartisan film Indonesia yang menjadi wadah bagi para seniman seni peran film. Organisasi yang berpusat di Jakarta ini menaungi para artis regional maupun nasional. PARFI turut membina kemampuan profesi anggotanya melalui pendidikan, latihan, dan kegiatan-kegiatan sosial. PARFI diperingati setiap tanggal 10 Maret, sebelumnya organisasi ini pernah beberapa kali berganti nama selama proses pembentukannya, mari kita simak perjalanan berdirinya PARFI berikut ini:

1. Terbentuknya Sarikat Artis Indonesia (SARI)

Keinginan para artis untuk membentuk organisasi profesi sudah ada sejak tahun 1940, maka dari itu dibentuklah Sarikat Artist Indonesia (SARI). Mereka yang menjadi anggota SARI adalah pemain sandiwara, sutradara, penyanyi, dan pelukis. Organisasi ini mengalami kevakuman kegiatan dikarenakan masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942.

2. Persatuan Artis Film dan Sandiwara Indonesia (PERSAFI)

Dengan tujuan menghidupkan kembali organisasi profesi yang sebelumnya mengalami kevakuman, didirikanlah Persatuan Artist Film dan Sandiwara Indonesia (PERSAFI) pada tahun 1951. Organisasi ini adalah wadah lanjutan dari SARI yang beranggotakan para pekerja seni. Di tahun 1953, organisasi ini mengadakan Kongres I di Manggarai, Jakarta. Namun, pada akhirnya PERSAFI turut mengalami kevakuman kegiatan. PERSAFI disebut juga sebagai embrio PARFI atau cikal bakal lahirnya PARFI.

3. Lahirnya Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)

Menindak lanjuti Kongres I di Manggarai, akhirnya diadakan Kongres II oleh para pemain dan pekerja film pada tahun 1956. Dalam kongres tersebut diputuskan untuk mendirikan kembali organisasi profesi keartisan film Indonesia yang berganti nama menjadi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). PARFI didirikan di Gedung SBKA Manggarai, Jalan Kramat V, Jakarta Pusat. Secara formal organisasi ini diresmikan oleh Ibu Negara Fatmawati Soekarno pada 10 Maret 1956. Lahirnya organisasi ini diprakarsai oleh tiga tokoh sentral, yaitu: Usmar Ismail, Suryo Sumanto dan Djamaludin Malik. Pada awal berdirinya PARFI diketuai oleh Suryo Sumanto dengan anggota berjumlah 12 orang yang terdiri atas: R.d Sukarno (Rendra Karno), Kotot Sukardi, Basuki Effendi, Wildan Dja’far, Sofia Waldy, Deliana Surawidjaja, Idrus Nawawi (Palembang), Eddy Saputra (Medan), Basuki Zailani (Bandung), Ismail Saleh (Semarang), Abdul Gafur (Surabaya), dan Subekto (Yogyakarta).

Itulah sekilas rangkuman perjalanan dari awal terbentuknya SARI hingga menjadi PARFI yang kita kenal saat ini. Ternyata perjalanan PARFI tidak seindah karya yang dihasilkan. Melalui lika – liku peristiwa hingga vakum dua kali, namun pada akhirnya dapat bangkit kembali. Mari kita mendukung Persatuan Artis Film Indonesia dengan mengapresiasi hasil karya dalam negeri.

Sumber artikel :

https://kubutambahan.bulelengkab.go.id/artikel/peringatan-hari-persatuan-artis-film-indonesia-parfi-51

Sejarah PARFI

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/sejarah-lahirnya-persatuan-artis-film-indonesia-parfi-10-maret

(Kru Magang : Arifiani & Aprisa)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai