Menelisik Sejarah dan Hal Unik PON XX 2021

PON XX 2021 di Papua

Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang olahraga nasional yang diselenggarakan tiap empat tahun sekali. Saat ini, tengah terselenggara PON XX 2021 di Papua pada (2-15/10), yang seharusnya diselenggarakan tahun 2020 namun sempat tertunda adanya pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Kompetisi ini dihadiri oleh 6.496 atlet serta 3.300 official di 56 cabang olahraga dan 679 nomor perlombaan.  Namun, tahukah Sahabat Dims bagaimana sejarah dan hal-hal unik pada ajang PON kali ini? Yuk simak artikel berikut.

Sejarah PON di Indonesia

PON pertama kali dilaksanakan di Solo pada tahun 1948 akibat gagalnya Indonesia tampil di olimpiade 1948. Ketika baru merdeka, Indonesia berniat mengirim atlet untuk berpartisipasi di Olimpiade London. Namun, upaya dari Persatuan  Olahraga Republik Indonesia (PORI) dan Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) tidak bisa terwujud karena saat itu belum menjadi anggota International Olympic Committe (IOC).

Slogan “Torang Bisa!”

“Torang Bisa” merupakan kalimat khas Papua yang diucapkan untuk memberi semangat juang para atlet yang akan bertanding. Warna merah pada kata “bisa” merupakan simbol dari api dan melambangkan adanya energi, kekuatan, hasrat, keberanian, dan pencapaian tujuan. Sedangkan, warna hitam pada “torang” adalah lambang dari harga diri.

Kangpho dan Drawa, Maskot PON XX 

Kangpho dan Drawa menjadi maskot unik yang disiapkan oleh tuan rumah Papua di PON XX kali ini. Kangpho adalah singkatan dari kanguru pohon mantel emas, satwa endemik khas Papua, yang digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai di kepala dan pinggang. Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala merupakan lambang kebesaran untuk kaum laki-laki. Sedangkan rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua. Lain halnya dengan Drawa, yang merupakan maskot yang berbentuk burung cenderawasih, dengan mengenakan tali medali warna merah putih. Tali tersebut melambanhkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan, tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.

Mempertandingkan Olahraga Elektronik (E-sport)

Pertandingan olahraga elektronik (e-sport) merupakan kali pertama cabang olahraga yang diadakan dalam sejarah PON. E-sport masuk ke ajang PON XX sebagai cabang olahraga eksibisi dengan mempertandingkan e-Football PES 2021, Mobile Legends, dan Free Fire, serta satu tambahan games lokal Lokapala sebagai pertandingan persahabatan.Nah, itu tadi merupakan sejarah dan beberapa hal unik yang terjadi di PON XX 2021.  Dengan berlangsungnya kembali PON di Papua, semoga semakin meningkatkan semangat juang para atlet Indonesia dalam bersaing di bidang olahraga, baik di kancah nasional maupun internasional.

(Candra Ayuningtyas)

Sumber : 

https://www.kompas.com/
https://www.cnnindonesia.com/
https://indonesia.go.id/
https://www.detik.com/

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai