Jaga Bumi dengan Mengelola Sampah Bekas Skincare
Tren skincare yang sedang booming tak hanya di Indonesia, melainkan dunia. Namun, sadarkah bahwasanya tren ini juga ikut serta dalam merusak alam? Menurut data yang dilansir dari kompas.com, pada tahun 2015 diperkirakan 61 persen kemasan kosmetik dan skincare terbuat dari plastik. Lalu, pada tahun 2019 angkanya naik sampai 12 persen seiring dengan meningkatnya jumlah peminat skincare. Tak hanya itu, melansir dari Waste4Change.com, lebih dari 40 persen sampah plastik kita sehari-hari ternyata berasal dari kemasan produk sekali pakai. Sedangkan dari data tersebut, hanya sekitar 14 persen sampah plastik yang dapat didaur ulang. Sahabat Dims, mendaur ulang berbagai kemasan plastik seperti halnya kemasan skincare juga tidak mudah, loh. Lalu bagaimana cara kita tetap cantik tetapi tetap mementingkan alam? Yuk simak tips di bawah ini.
1. Mengubah gaya hidup
Membeli skincare yang berkualitas dengan seperlunya dan tidak berlebihan, selain menghilangkan sifat konsumtif juga membantu kita menjaga bumi, loh. Sahabat Dims juga dapat menggunakan skincare yang sesuai dengan keperluan kulit. Namun, jika telah membeli produk skincare tetapi ternyata tidak cocok, Sahabat Dims dapat menjualnya, nih. Dengan hal tersebut, selain tidak merugikan alam dengan membuangnya, kalian juga dapat menambah penghasilan.
2. Daur ulang mandiri
Mendaur ulang sendiri wadah bekas skincare juga sangat bermanfaat untuk menjaga bumi. Kalian dapat memanfaatkan wadah bekas skincare dengan mengubahnya menjadi bas atau pot bunga. Sahabat Dims juga dapat mengolah bekas botol skincare kemasan kecil seperti botol facemist menjadi tempat parfum yang dapat digunakan saat traveling.
3. Mengembalikan wadah ke brand store
Saat ini sudah banyak brand kosmetik yang memiliki program daur ulang sendiri. Tak jarang juga ada hadiah maupun tambahan poin untuk mendapat diskon di pembelian selanjutnya bagi para customer brand tersebut. Adapun, beberapa brand tersebut seperti halnya The Body Shop, Kiehls, Innesfree, dan Sensatia Botanicals.
4. Memilah sampah skincare
Memisahkan sampah skincare akan membuat proses pengelolaan sampah menjadi lebih cepat. Kalian dapat memilah berdasarkan bahan kemasannya. Kemasan skincare biasanya terbuat dari plastik atau kaca. Dalam hal ini, sahabat dims dapat memisahkan tiap bagian seperti tutup botol, bagian badan, dan melepaskan stiker nama produk. Terakhir, jangan lupa bersihkan kemasan dan pastikan kemasan tersebut kering. Nah, setelah selesai Sahabat Dims dapat membuangnya ke Bank Sampah atau Dropbox sampah.
5. Mendonasikan sampah
Sahabat Dims juga dapat mengirimkan sampah kemasan skincare ke lembaga pengelola limbah, salah satunya Waste4Change. Mereka menyediakan solusi pengelolaan sampah (waste management) secara bertanggungjawab. Di Waste4Change nantinya, sampah kamu akan dibersihkan dan disortir kembali untuk kemudian dikirimkan ke pabrik daur ulang. Jadi, sampah skincare kita tidak dapat digunakan kembali oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Nah Sahabat Dims, itu tadi adalah beberapa tips untuk mengurangi sampah kemasan skincare. Mulailah dari diri sendiri dahulu, kemudian orang di sekitarmu. Jangan lupa mencoba tipsnya ya Sahabat Dims! Semoga dengan tips ini kita ikut serta dalam menjaga bumi dari kerusakan.
Sumber:
www.grid.id
www.parapuan.co
(Yulhita)
tangkap mulyono
Mesin memang tidak bisa diatur, namun memiliki aturan tersendiri. PPM masih berjalan lancar tapi berjalan dibalik layar
Mesin memang tidak bisa diatur, namun tetap memiliki aturan tersendiri. PPM tetap berjalan namun dibalik layar
baguss lillll 👌
Font artikel lpm tipis banget, warnanya juga tidak hitam