Menilik Kasus Pelecehan Seksual Layaknya Gunung Es

Sumber: klikhukum.id

Deretan kasus sexual harrasment atau yang lebih dikenal dengan pelecehan seksual semakin mencuat akhir-akhir ini. Dikutip dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, pelecehan seksual merupakan tindakan seksual melalui sentuhan fisik maupun non fisik dengan sasaran seksualitas korban. Kasus ini bak gunung es, tampak sedikit yang dilaporkan, padahal sebenarnya masih banyak kasus yang belum terungkap. Hal ini dikarenakan para korban takut berbicara lantaran trauma dan khawatir akan pandangan masyarakat terhadapnya, sehingga lebih memilih untuk bungkam. Berikut beberapa kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir ini:

Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Santriwati di Bandung
Baru-baru ini, publik dibuat geram dengan aksi biadab oknum guru salah satu pondok pesantren di Bandung yang tega mencabuli para santriwati di bawah umur. Berdasarkan informasi, pelaku melakukan aksi bejatnya selama lima tahun terakhir sejak 2016 sampai kasus ini terungkap bulan Mei lalu. Dari belasan santri yang menjadi korban, 8 diantaranya hamil dan telah melahirkan. Bahhkan ada yang melahirkan lebih dari satu kali. Pelaku kini telah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Bandung.

Dugaan Pelecehan Seksual di Salah Satu Perguruan Tinggi
Kasus dugaan pelecehan seksual di Universitas Sriwijaya terkuak setelah polisi menerima empat laporan dengan dua dosen yang terlapor. Pada kasus pertama, polisi telah menetapkan ARA sebagai tersangka dugaan pencabulan terhadap mahasiswinya saat bimbingan skripsi. Kedua, polisi masih mengusut tuntas dugaan pelecehan oleh dosen berinisial R yang diduga melakukan pelecehan secara verbal terhadap tiga mahasiswinya.

Tiga Siswi PKL Jadi Korban Pelecehan Seksual Pegawai Kelurahan
Tiga orang siswi yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi korban pelecehan oknum pegawai honorer di Kantor Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Kejadian tersebut membuat ketiga korban mengalami trauma hingga tidak datang kembali ke tempat PKL. Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Tri Purwanto menjelaskan bahwa pelaporan kasus pelecehan itu diterima pada Jum’at (10/12) lalu.

Kisah Pilu Ibu Muda yang Dirudapaksa Empat Pria
Ibu Muda di Rokan Hulu menjadi korban pemerkosaan sejumlah pria sejak September-Oktober 2021. Kejadian tersebut terjadi saat suaminya pergi bekerja. Korban mengaku hanya bisa pasrah karena takut dan pelaku selalu mengancam akan membunuh korban serta anak-anaknya jika melapor. Setalah berulang kali diperkosa dan anaknya meninggal yang diduga buntut dari perbuatan salah seorang pelaku, akhirnya korban buka suara dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

Kasus Penyekapan dan Pemerkosaan Remaja 15 tahun di Aceh
Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun mengalami trauma setelah menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan 14 pemuda. Pemerkosaan itu terjadi di salah satu kafe di Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya, Aceh pada Sabtu (11/12) lalu. Kronologi kejadian berawal dari korban yang hendak membeli bakso bakar, tetapj tak kunjung pulang. Akhirnya setelah dicari oleh ibunya dan dibawa pulang, korban bercerita jika ia disekap di dalam kamar selama 2 hari dan diperkosa secara bergilir. Terkait peristiwa tersebut, ibu korban melaporkan kepada Polres Nagan Raya agar para pemuda yang memperkosa anaknya dapat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Di tengah maraknya kasus pelecehan seksual tersebut, selayaknya kita selalu waspada karena pelecehan seksual tidak memandang siapapun sebagai korbannya. Upaya pencegahan dan edukasi juga harus diterapkan agar kasus seperti ini tidak terulang kembali. Selain itu, pemerintah harus melakukan upaya penegakan hukum yang memberi efek jera bagi para pelaku.

Sumber :
nova.grid.id
aceh.tribunnews.com
metro.sindonews.com
infosumsel.id
news.detik.com

(Ela Elfita)

Advertisements

Mungkin Anda juga menyukai